Toyota meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di Karawang dengan nilai investasi Rp35 miliar.
OLX News – Dalam upaya mendukung target netralitas karbon di Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah resmi meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (HRS) di XEV Center, Karawang.
Investasi sebesar Rp35 miliar ini menandai langkah signifikan Toyota dalam mengembangkan ekosistem kendaraan berbahan bakar hidrogen di Tanah Air. “Capex investasi Rp 35 miliar untuk XEV,” ungkap Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, Selasa (11/2/2025).
HRS Bertekanan Tinggi, Isi Bahan Bakar Hanya 3-5 Menit
Fasilitas HRS yang baru ini memiliki kemampuan untuk mengisi bahan bakar hidrogen dengan tekanan 700 bar.
Dengan teknologi ini, proses pengisian kendaraan seperti mobil hydrogen Toyota Mirai dapat berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, yakni hanya 3 hingga 5 menit.
Pembangunan HRS ini merupakan hasil kerja sama antara Toyota dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, TUV SUD, dan Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE).
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk mempercepat pengembangan infrastruktur mobil hydrogen di Indonesia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa pembangunan HRS di Toyota XEV Center merupakan salah satu dari enam prioritas dalam pengembangan HRS nasional.
Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2038-2040 hidrogen sudah bisa digunakan secara lebih luas di Indonesia.
Toyota Mirai: Masih dalam Tahap Evaluasi
Meskipun infrastruktur pengisian sudah tersedia, Toyota Mirai, mobil penumpang berbahan bakar hidrogen, belum terjual secara resmi di Indonesia. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Juliyanto, menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan studi kelayakan pasar dan infrastruktur.
“Kami sedang mempertimbangkan studi lebih lanjut, termasuk kemungkinan konversi untuk kendaraan niaga seperti truk,” ujar Nandi.
Toyota menilai bahwa kendaraan komersial seperti truk lebih cocok untuk memanfaatkan hidrogen dalam tahap awal pengembangan ini. Kerja sama dengan Pertamina dan pihak lain harapannya dapat mempercepat pengembangan infrastruktur untuk kendaraan komersial berbahan bakar hidrogen.
Roadmap Hidrogen Nasional
Pemerintah Indonesia sedang menyusun roadmap hidrogen nasional yang mencakup regulasi dan insentif untuk mendorong penggunaan hidrogen sebagai energi bersih. Selain sektor transportasi, proyeksinya juga di industri seperti biofuel, manufaktur kaca, dan minyak goreng.
“Saat ini kami sedang menyusun roadmap hidrogen, dan diharapkan sekitar tahun 2038-2040 hidrogen bisa menjadi salah satu sumber energi utama, baik untuk kendaraan maupun pembangkit listrik,” kata Eniya Listiani Dewi, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.
Toyota menargetkan infrastruktur mobil hydrogen di Indonesia akan berkembang lebih luas sebelum 2030 sehingga kendaraan berbasis hidrogen dapat mulai dijual secara terbatas.
“Mungkin beberapa area tertentu bisa lebih dulu mengadopsi kendaraan hidrogen, tetapi tidak bisa langsung di seluruh Indonesia,” kata Nandi.
Meskipun hidrogen bukan satu-satunya solusi dalam transisi energi, namun teknologi ini memiliki potensi yang sangat besar untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. (RK/Z)