Tata cara potong kuku menurut Islam mulai dari telunjung tangan hingga kelingking. Cek selengkapnya di sini!
OLX News – Memotong kuku merupakan salah satu tindakan yang rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan diri. Bagi umat Islam, memotong kuku memiliki nilai-nilai religius yang dalam. Islam telah mengatur tata cara memotong kuku agar umatnya senantiasa bersih dan suci.
Lantas, bagaimana urutan potong kuku dan cara memotongnya menurut Islam yang sesuai dengan anjuran? Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang urutan potong kuku serta waktu yang disarankan.
Urutan Potong Kuku Menurut Islam
Bagi umat Islam, menjaga kebersihan bukan hanya kebiasaan, tapi juga bagian dari agama. Rasulullah saw. telah mengajarkan umatnya untuk memotong kuku sebagai salah satu dari lima perkara fitrah. Hal ini menunjukkan bahwa kebersihan diri sangatlah penting dalam Islam.
Meskipun tidak ada hadis sahih yang secara spesifik mengatur cara memotong kuku, para ulama ternama seperti Imam Nawawi telah menjelaskan tata caranya. Menurut Imam Nawawi, urutan potong kuku yang dianjurkan adalah:
- Tangan kanan: Dimulai dari jari telunjuk, dilanjutkan dengan jari tengah, manis, kelingking, dan terakhir jempol.
- Kaki kanan: Dimulai dari jari kelingking, dilanjutkan dengan jari manis, tengah, telunjuk, dan terakhir jempol.
- Kaki kiri: Urutannya sama dengan kaki kanan, dimulai dari jempol dan diakhiri dengan jari kelingking.
Perlu diingat bahwa urutan potong kuku ini tidak wajib, namun dianjurkan untuk mengikuti tata cara yang disunnahkan. Urutan potong kuku yang tepat melambangkan kepatuhan terhadap Rasulullah dan para ulama, serta menjadi pengingat untuk selalu menjaga kebersihan diri.
Lebih dari sekadar estetika, memotong kuku juga memiliki manfaat kesehatan. Kuku yang panjang dapat menjadi tempat bersarangnya kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Memotong kuku secara rutin dapat membantu mencegah infeksi dan menjaga kesehatan tangan dan kaki.
Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam
Dalam Islam, selain tata cara, terdapat waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk memotong kuku. Hal ini berdasarkan penjelasan dalam kitab Hasyiyatul Jamal karya Sulaiman Al-Jamal. Beliau menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk memotong kuku adalah pada hari Jumat sebelum salat Jumat, hari Kamis, dan hari Senin.
Perlu diingat bahwa anjuran ini bersifat sunnah, bukan wajib. Artinya, memotong kuku di luar waktu-waktu tersebut tidaklah haram.
Namun, menjalankan sunnah ini menunjukkan ketaatan dan kepedulian terhadap kebersihan diri dalam Islam. Kuku yang rapi dan terawat mencerminkan kesucian dan kesempurnaan dalam beribadah.
Mengapa Potong Kuku & Cukur Rambut Dilarang Sebelum Kurban
Bagi umat Islam yang hendak berkurban, terdapat anjuran untuk menunda memotong kuku, mencukur bulu, dan memotong rambut sejak awal bulan Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim.
“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.”
Lebih dari sekadar menjaga kebersihan diri, larangan ini melambangkan kesiapan dan kesempurnaan dalam menyambut Hari Raya Kurban. Menunda pemotongan rambut dan kuku melambangkan dedikasi untuk mempersembahkan bagian terbaik bagi ibadah kurban.
Anjuran ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa yang berkurban, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga. Bahkan, memotong sebagian rambut atau kuku pun termasuk dalam larangan ini.
Mematuhi anjuran ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang memuliakan ibadah kurban. Dengan memahami tata cara dan waktu yang tepat untuk memotong kuku dan rambut, kita dapat menunjukkan rasa hormat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah.
Mari tingkatkan kualitas hidup dengan berbelanja kebutuhan kamu di OLX. Kunjungi situs OLX atau unduh aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store. untuk mendapatkan informasi terbaru dan penawaran menarik. Dengan begitu, kamu dapat memastikan bahwa peralatan kuku yang kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari kamu.
