Salah satu terobosan terbaru di dunia otomotif adalah sistem injeksi mobil. Namun, mungkin belum banyak orang yang tahu mengenai hal ini.
Secara umum, sistem injeksi mobil berguna untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin mobil dengan proporsi dan waktu yang tepat. Sistem ini bertujuan untuk memastikan mesin dapat berjalan dengan lebih efisien dan menghasilkan emisi yang rendah.
Baca juga: Apa Itu ECU Mobil? Kenali Fungsi, Ciri-ciri Kerusakan dan Cara Memperbaikinya
Sistem injeksi mobil saat ini hampir digunakan oleh mobil-mobil keluaran terbaru. Bahkan, sistem ini digadang-gadang akan membuat karburator punah. Seberapa penting sih memangnya sistem injeksi ini? Baca artikel ini sampai tuntas ya.
Fungsi Injeksi Mobil
Melansir laman resmi Suzuki di Indonesia, sistem injeksi pada mobil memiliki fungsi untuk mengontrol Jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam mesin. Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar waktu dan jumlahnya harus tepat.
Sistem injeksi juga memiliki berbagai fungsi lain, yaitu:
- Menjaga kestabilan mesin, hal ini berlaku untuk berbagai kondisi, seperti saat berkendara di jalan menanjak atau berkelok-kelok
- Meningkatkan performa mesin, hal ini dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar langsung ke dalam ruang bakar dengan jumlah yang tepat
- Meminimalisasi kerusakan mesin, bahan bakar yang disemprotkan juga akan menghindarkan mesin dari overheat atau kerusakan
- Memperpanjang umur mesin, hal ini dilakukan dengan mencegah adanya campuran bahan bakar yang tidak tepat
- Mempermudah perawatan, dengan sistem injeksi komponen mesin dapat terjaga dengan baik dan tidak terkena kerusakan
Jenis-jenis Injeksi Mobil
Saat ini, terdapat beberapa jenis sistem injeksi mobil. Masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri dan digunakan pada mobil dengan spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Berikut adalah beberapa jenis sistem injeksi pada mobil beserta penjelasannya:
Sistem Injeksi Elektronik Multipoint
Sistem ini banyak digunakan oleh mobil modern dan bekerja dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam tiap-tiap silinder mesin. Bahan bakar diatur oleh sensor yang mengukur banyaknya udara yang masuk ke mesin.
Sistem Injeksi Langsung
Sistem ini mampu menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi. Sehingga dapat menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan mesin.
Sistem Injeksi Throttle Body
Sistem injeksi ini memanfaatkan throttle body yang berfungsi sebagai katup udara masuk, yang terhubung dengan ruang bakar mesin. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor yang terletak pada throttle body.
Baca juga: Apa Itu Pompa Bensin Mobil dan Bagaimana Cara Merawatnya
Sistem Injeksi Mekanik
Sistem injeksi ini biasanya digunakan oleh mobil keluaran lama. Sistem ini bekerja dengan cara memompa bahan bakar dari tangki ke mesin, sehingga campuran bahan bakar yang dihasilkan kurang efisien.
Sistem Injeksi Common Rail
Sistem injeksi ini digunakan pada mesin diesel modern dan bekerja dengan cara menyimpan bahan bakar dalam tekanan tinggi di dalam sebuah tangki yang disebut common rail.
Itulah berbagai jenis sistem injeksi yang ada di mobil. Pemilihan sistem injeksi sangat bergantung pada mesin dan kebutuhan mobil Anda.
Cara Kerja Sistem Injeksi Mobil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sistem injeksi mobil bekerja dengan cara menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin dengan Jumlah dan waktu yang tepat.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya sensor yang mengukur banyaknya udara yang masuk ke mesin dan mengirimkan Informasi ke ECU (Electronic Control Unit). Setelah itu, ECU akan mengatur Jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan.
Setelah diatur oleh ECU, injektor akan menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin pada saat yang tepat, yaitu saat klep masuk terbuka. Bahan bakar yang disemprotkan akan bercampur dengan udara dan terbakar saat busi menyala. Setelah terbakar, sisa bahan bakar dan gas buang akan dikeluarkan melalui sistem knalpot.
Selain itu, pada sistem injeksi mobil modern juga terdapat berbagai sensor lainnya yang memonitor suhu mesin, putaran mesin, posisi throttle, dan lain-lain. Sensor-sensor ini akan mengirimkan informasi ke ECU untuk mengatur kinerja mesin dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Baca juga: Memahami Sistem Pengapian Mobil dan Cara Kerjanya
Cara Merawat Sistem Injeksi Mobil
Hal selanjutnya yang penting untuk diketahui adalah cara merawat sistem injeksi mobil. Supaya kinerja mesin terus terjaga dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk merawat sistem ini, yaitu:
- Rutin melakukan perawatan pada mesin. Perawatan rutin meliputi mengganti oli secara berkala, membersihkan filter udara, dan memperhatikan suhu mesin.
- Mengganti bahan bakar secara berkala, agar membantu menghilangkan kotoran yang mungkin menumpuk pada sistem injeksi.
- Membersihkan injektor, karena jika kotor maka akan mengurangi efisiensi bahan bakar dan mempengaruhi kinerja mesin.
- Mengganti filter bahan bakar. Filter bahan bakar yang kotor dapat mempengaruhi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin dan menyebabkan kerusakan pada sistem injeksi.
- Menghindari kebiasaan mengemudi yang buruk, seperti akselerasi yang keras dan pengereman tiba-tiba. Selain itu, jagalah kecepatan mobil dalam batas yang aman.
Demikianlah beberapa tips merawat sistem injeksi mobil. Melakukan perawatan secara rutin dapat membantu menjaga kinerja sistem injeksi mobil dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Ciri-ciri Kerusakan Sistem Injeksi Mobil
Hal terakhir yang penting untuk Anda ketahui sebagai pemilik mobil adalah ciri-ciri kerusakan sistem injeksi mobil. Berikut adalah 7 ciri-ciri kerusakan pada sistem injeksi mobil:
1. Mesin Mobil Sulit Dihidupkan
Jika sistem injeksi mengalami kerusakan, mesin mobil mungkin akan sulit untuk dinyalakan atau bahkan tidak bisa dinyalakan sama sekali.
2. Mesin Mobil Tidak Bertenaga
Jika sistem injeksi tidak berfungsi dengan baik, mesin mobil mungkin tidak memiliki tenaga yang cukup untuk akselerasi atau naik turun bukit.
3. Mesin Mobil Tidak Stabil
Sistem injeksi yang rusak dapat mempengaruhi kinerja mesin mobil, membuat mesin bergetar atau tidak stabil saat dijalankan.
4. Bahan Bakar Menjadi Boros
Sistem injeksi yang rusak dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar mobil, membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi daripada biasanya.
5. Kebocoran Bahan Bakar
Jika terdapat kebocoran pada sistem injeksi, bahan bakar dapat bocor dan menimbulkan bau bahan bakar yang kuat atau bahkan dapat menyebabkan kebakaran.
6. Emisi Gas Buang yang Lebih Tinggi
Sistem injeksi yang rusak dapat mempengaruhi kualitas emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil, membuat emisi gas buang menjadi lebih tinggi daripada biasanya.
7. Lampu Indikator Sistem Injeksi Menyala
Jika lampu indikator sistem injeksi pada dashboard menyala, hal ini menunjukkan adanya masalah pada sistem injeksi mobil.
Jika Anda mengalami salah satu dari ciri-ciri kerusakan pada sistem injeksi mobil, segera periksakan ke bengkel terdekat untuk mendapatkan penanganan dan perbaikan yang tepat.
Kalau urusan soal mobil bekas pastikan untuk memilih di dealer terpercaya seperti OLX Autos yang dapat memberikan penawaran terbaik dan garansi pada unit yang anda beli.
Dapatkan mobil bekas berkualitas dengan #PilihYangPasti di OLX Autos! Kami menjamin semua mobil yang bisa anda pilih berkondisi prima, dan bergaransi karena telah melalui inspeksi detail dari Petugas berpengalaman. Pilih mobil terbaik untuk menunjang semua kebutuhan harian di OLX Autos!
