Rabu, Februari 5, 2025
Lainnya
    InformasiSejarah Morris Garage Hingga Sampai ke Indonesia

    Sejarah Morris Garage Hingga Sampai ke Indonesia

    Morris Garage atau MG merupakan pabrikan China yang populer dengan mobil konvensional dan listriknya. Yuk, cek seperti apa sejarahnya!

    OLX NewsSelama ini sejumlah penggemar otomotif Indonesia lebih mengenal Morris Garage sebagai pabrikan asal China. Namun, ternyata pabrikan yang lumayan baru di Indonesia ini memiliki sejarah panjang hingga dipegang China dan akhirnya sampai ke Indonesia.

    - Advertisement -

    Penasaran mengenai sejarah awalnya hingga mulai mendulang popularitas seperti sekarang? Yuk, cek perjalanan Morris Garage melalui artikel di bawah ini!

    Sejarah Awal Morris Garage yang Dipenuhi Banyak Merger

    Kehadiran pabrikan ini berawal dari sebuah dealer mobil bernama Morris Garage yang berlokasi di Oxford, Inggris. Di sini, berbagai mobil keluaran Morris Motors dengan merek jual Morris dijual.

    - Advertisement -

    Selanjutnya, Cecil Kimber selaku Sales Manager Morris Garage melakukan modifikasi pada Morris Oxford dan menyematkan logo “MG Super Sports”, sehingga sejak itu berbagai modifikasi mobil-mobil ini memakai brand MG.

    Akhirnya di tahun 1928 lalu, berdirilah M.G Car Company dengan saham terbesar berasal dari William Morris, yang juga memiliki Morris Motors. Perusahaan baru tersebut berfokus dalam produksi mobil kategori sport bermerek MG. Selaku pencetus awal, Kimber pun ditunjuk sebagai managing director.

    - Advertisement -

    Kemudian, M.G Car Company dijual kepada Morris Motors pada tahun 1935. Hal ini menimbulkan masalah dengan Kimber, sehingga di tahun 1941 ia diminta untuk mundur.

    Pada tahun 1953 terjadi merger di antara Morris Motors dengan Austin Motor Company Limited. Dari merger itu, pada tahun 1952 muncullah British Motor Corporation, di mana M,G Car ada di bawah naungannya.

    Merger kembali berlangsung pada 1966 antara British Motor Corporation Limited bersama Jaguar Cars, sehingga menghasilkan British Motor Holdings. Dua tahun berselang, perusahaan ini pun merger bersama Leyland Motor Corporation dan akhirnya membentuk British Leyland Motor Corporation.

    Di masa ini, MG hanya menjadi merek di bawah British Leyland Motor Corporation, lalu akhirnya nama M.G Car Company dilarang dipergunakan pada tahun 1972.

    Pada tahun 1975 British Leyland Motor Corporation, sebagian kepemilikannya ada di Inggris. Kemudian, mereka mendirikan usaha induk bernama British Leyland yang akhirnya berganti nama di tahun 1986 sebagai Rover Group.

    Akhirnya, semua bisnis otomotif Rover Group dijual, seperti MG di tahun 1994 dijual kepada BMW. Akhirnya, di tahun 2005 MG berada di bawah MG Rover Group.

    Akuisisi Morris Garage oleh China

    Nanjing Automobile Group dari China pada tahun 2005 mengakuisisi sejumlah aset MG Rover Group. Kemudian, mereka mendirikan NAC MG UK Limited. Lalu, karena diakuisisi oleh SAIC di tahun 2007, namanya berubah sebagai MG Motor UK Limited.

    Akhirnya, generasi terbaru MG rilis di 2011 dengan mana MG5. Dengan investasi besar-besaran SAIC ke MG Motor UK Limited, produksi di Inggris berhenti dan akan berfokus di China saja sejak 2016 lalu.

    Kemudian, SAIC di tahun 2017 membangun MG Motor India dan menggunakan pabrik sendiri untuk produksi MG.

    Kehadiran Morris Garage ke Indonesia

    Setelah berkembang dan makin terkenal, akhirnya MG juga mampir ke Indonesia untuk bersaing dengan kompetitornya. Di Indonesia, bisnis ini berada dalam pengawasan SAIC Motor Indonesia. Tidak hanya MG, SAIC Motor Indonesia juga menjadi pemegang brand Hong Yan.

    Kehadiran resmi produk MG ini resmi pada tahun 2020 lalu. Terpilihnya Indonesia adalah karena potensi besar pasarnya, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

    Meskipun bukan merek asal China pertama, karena sudah ada Wuling dan DFSK, namun MG percaya diri merebut hati pasar Indonesia  ke depannya.

    Nah, jika kamu tertarik mengoleksi mobil bekas Morris Garage, kamu bisa cek di OLX, ya. Unduh juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store.

    Populer
    Reka Harnis
    Reka Harnis
    Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
    Berita Terkait