Candi Borobudur merupakan salah satu situs warisan dunia yang bukan hanya dijadikan tempat wisata sejarah, namun juga tempat ibadah umat Buddha. Simak sejarah dan filosofi arsitekturnya di sini!
OLX News – Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, adalah salah satu keajaiban arkeologis terbesar di dunia. Sebagai warisan dari Dinasti Syailendra, candi ini memikat wisatawan dari seluruh dunia dengan arsitektur dan seni yang luar biasa.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah singkat, penemuan, pemugaran, arsitektur, serta status Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, dan fungsinya bagi umat Buddha.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun oleh penganut Buddha Mahayana selama masa kejayaan Dinasti Syailendra. Pembangunan candi dimulai sekitar tahun 824 Masehi atas inisiatif Raja Samaratungga dan selesai menjelang tahun 900 Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani.
Arsitek yang merancang candi ini adalah Gunadharma. Struktur candi yang megah ini mencerminkan visi spiritual dan keahlian teknik yang luar biasa pada masa itu.
Candi Borobudur sempat terkubur tanah dan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi dan kemudian ditemukan kembali berabad-abad kemudian.
Penemuan Candi Borobudur
Penemuan kembali Candi Borobudur terjadi pada tahun 1814 saat pemerintahan Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal di Pulau Jawa. Insinyur Belanda Christian Cornelius ditugaskan untuk memeriksa kondisi candi yang terkubur.
Upaya restorasi pertama kali dilakukan untuk membenahi kerusakan dan memulihkan kemegahan candi. Saat ditemukan, kondisi candi sangat memprihatinkan dengan banyak bagian yang tertutup vegetasi dan kerusakan akibat erosi.
Pemugaran Candi Borobudur
Pemugaran besar-besaran Candi Borobudur dilakukan pada tahun 1973 hingga 1984 dengan bantuan UNESCO. Proyek ini melibatkan ahli arkeologi dan insinyur dari berbagai negara untuk memastikan struktur candi tetap kokoh dan terjaga dari kerusakan lingkungan.
Upaya ini berhasil menyelamatkan Borobudur dan mengukuhkan statusnya sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1991. Restorasi ini tidak hanya melibatkan perbaikan fisik, tetapi juga upaya pelestarian seni dan budaya yang terkandung dalam setiap relief candi.
Tiga Bagian dalam Arsitektur Candi Borobudur
Candi Borobudur terdiri dari tiga tingkatan utama yang mencerminkan filosofi Buddha, yaitu:
1. Kamadhatu
Tingkat bawah yang melambangkan dunia nafsu di mana manusia masih terikat oleh hasrat dan keinginan. Relief di tingkat ini menggambarkan kisah Karmawibangga, yang menunjukkan akibat dari perbuatan baik dan buruk. Relief ini tersembunyi sebagian oleh dasar candi yang luas, tetapi beberapa bagian dapat dilihat di sisi tenggara.
2. Rupadhatu
Tingkat tengah yang melambangkan dunia bentuk di mana manusia telah meninggalkan nafsu tetapi masih terikat oleh nama dan bentuk. Relief di sini menampilkan berbagai adegan kehidupan Buddha, termasuk kisah-kisah dari Jataka dan Lalitavistara. Di tingkat ini, struktur candi berubah menjadi deretan galeri berlorong dengan relief yang menakjubkan.
3. Arupadhatu
Tingkat atas yang melambangkan dunia tanpa bentuk, di mana manusia telah mencapai pencerahan dan kebebasan dari segala ikatan duniawi. Bagian ini terdiri dari teras melingkar dengan stupa utama di puncaknya. Stupa-stupa kecil mengelilingi stupa utama, menciptakan simbolisme yang mendalam tentang pencapaian spiritual tertinggi.
Apakah Candi Borobudur Masuk ke 7 Keajaiban Dunia?
Candi Borobudur masuk dalam daftar nominasi untuk New 7 Wonders of the World pada tahun 2000, namun tidak berhasil lolos sebagai finalis. Meskipun demikian, Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, mengukuhkannya sebagai salah satu situs budaya paling penting di dunia.
Pengakuan ini berdasarkan berbagai aspek, termasuk arsitektur candi yang luar biasa, nilai sejarah, dan pengaruhnya dalam pengembangan budaya dan spiritual di wilayah tersebut.
Letak Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, candi ini dikelilingi oleh gunung-gunung seperti Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.
Lokasi ini juga berada di antara Sungai Progo dan Sungai Elo. Secara astronomis, Borobudur berada di 7° 36′ 28” LS (lintang selatan) dan 110° 12′ 13” BT (bujur timur). Bentang alam sekitar candi ini memberikan latar belakang yang spektakuler dan menambah keindahan serta keagungan situs ini.
Fungsi Candi Borobudur
Selain sebagai tempat wisata sejarah, Candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha. Setiap tahun, candi ini menjadi lokasi perayaan Tri Suci Waisak, termasuk pelepasan lampion yang diadakan pada malam hari.
Awalnya, candi ini dibangun sebagai tempat ritual ibadah dan berkembang menjadi situs bersejarah yang ramai dikunjungi.
Fungsi utama Borobudur adalah sebagai tempat meditasi dan pusat ziarah bagi umat Buddha, yang menggambarkan perjalanan spiritual dari dunia fana menuju pencerahan.
Candi Borobudur juga menjadi simbol toleransi dan keberagaman budaya di Indonesia. Dengan sejarah yang kaya dan arsitektur yang menakjubkan, Borobudur tidak hanya menjadi salah satu warisan dunia yang paling berharga tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang kita.
Kunjungan ke Candi Borobudur bukan hanya tentang menikmati keindahan arsitektur, tetapi juga tentang menghargai nilai-nilai spiritual dan budaya yang diwariskan oleh leluhur kita.
Temukan informasi menarik lainnya di OLX dengan mendownload aplikasinya melalui Google Play Store atau App Store untuk akses lebih praktis. (B/Z)