BYD M6 merupakan kendaraan MPV Listrik yang siap meramaikan pasar Indonesia. M6 ingin menjadi mobil listrik yang nyamana dan multifungsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka produsen asal china ini berinovasi mendesain BYD M6 dengan spesifikasi, fitur, dan teknologi yang mampu memberikan pengalaman berkelas bagi penumpang.
Di samping itu, harga jual kendaraan ini diupayakan agar tetap bersaing, memberikan nilai tambah dibandingkan MPV konvensional.
Sayangnya, mobil listrik ini bukan versi produk akhir di Indonesia. BYD M6 masih diimpor secara utuh dari China dengan beberapa aspek yang perlu disempurnakan.
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari MPV listrik ini. Apa saja plus minus dari spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, diantaranya adalah:
Kelebihan BYD M6
1. Dimensi Panjang yang Menyediakan Ruang Kabin Luas
Faktor utama yang memberikan kesan positif terhadap kenyamanan berkendara adalah kabin yang luas. BYD M6 memiliki dimensi panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, dengan jarak sumbu roda mencapai 2.800 mm.
Data tersebut memperlihatkan bahwa mobil ini dapat menampung 6 hingga 7 penumpang secara nyaman.
Adanya overhang belakang yang cukup panjang memfasilitasi ruang di baris ketiga yang memadai untuk penumpang dewasa setinggi 170 cm, dengan sisa ruang kaki sekitar 15 cm dari kursi baris kedua.
Sedangkan untuk ruang bagasi BYD M6 juga menawarkan kapasitas luas, yang mencapai 180 liter saat kursi baris ketiga terpasang. Jika kursi baris ketiga dilepas, kapasitas bagasi bertambah menjadi 630 liter.
Ruang bagasi seluas ini mampu menampung hingga lima koper berukuran 20 inci, dua koper kabin, serta satu stroller bayi yang dapat dilipat.
Tinggi mobil yang mencapai 1.690 mm juga memberikan headroom yang memadai bagi penumpang dewasa setinggi 170 cm.
Baca juga: BYD M6 Jadi Mobil Listrik Terlaris Indonesia Sepanjang 2024
2. Captain Seat dan Pengaturan Kursi Depan yang Elektrik
Fitur menarik mewah yang disematkan BYD M6 adalah konfigurasi kursi yang dirancang untuk kenyamanan penumpang. Terdapat dua opsi konfigurasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pengemudi.
Pilihan pertama adalah kapasitas untuk 6 orang, dengan bangku baris kedua dilengkapi captain seat yang memberikan kenyamanan ekstra. Sedangkan, pilihan 7 penumpang untuk bangku non captain seat.
Konfigurasi dengan captain seat memberikan jarak ruang di antara kursi baris kedua hingga 280 mm, sehingga penumpang di baris ketiga dapat dengan mudah keluar masuk tanpa harus melipat kursi di baris kedua.
BYD M6 memang mewujudkan kenyamanan penumpangnya. Pasalnya jok baris kedua juga sudah dilengkapi dengan handrest untuk kenyamanan selama perjalanan jauh.
Untuk pengaturan kursi di baris pertama, telah menggunakan sistem elektrik, di mana kursi pengemudi dapat disesuaikan dalam enam arah dan kursi penumpang diatur dalam empat arah.
3. Sistem Suspensi dan Komponen

Kenyamanan sebuah kendaraan tentu terletak pada bagian suspensinya. Begitu juga dengan BYD M6 yang menggunakan suspensi kokoh dan empuk, untuk menunjang kendaraan ukuran cukup besar.
Kelebihan ini berasal dari penggunaan sistem suspensi independen di seluruh roda. Untuk masalah sasis dan komponen lainnya, BYD M6 telah ditangani dan disesuaikan oleh seorang ahli tuning kelas dunia, Heinz Keck, yang berperan sebagai Pakar Tuning Chassis BYD.
Kekurangan pada BYD M6
Sebelum produk ini diluncurkan kepada konsumen, BYD Motor Indonesia sempat melakukan test drive untuk membahas berbagai aspek baik plus minus dari BYD M6.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kombinasi spesifikasi dan fitur yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa kelemahan minor yang dapat dirasakan, diantaranya adalah:
1. Posisi Pedal Gas yang Terlalu Dalam
Hal yang perlu diperbaiki oleh BYD demi meningkatkan kenyamanan posisi berkendara adalah terkait dengan posisi pedal gas. Dapat dilihat bahwa pedal gasnya tampak dalam atau terbenam.
Kondisi ini menyebabkan gerakan kaki kanan untuk beralih dari pedal gas ke rem, atau sebaliknya, menjadi kurang ergonomis.
Pengemudi kadang harus mengangkat kaki untuk berpindah antara pedal, alih-alih cukup menggeser telapak kaki sembari bertumpu pada tungkai seperti pada umumnya mobil lain.
Dengan menggunakan sistem drive by wire, tampaknya posisi pedal gas yang terbenam ini masih dapat disesuaikan agar sejajar dengan pedal rem.
Hal ini akan membuat posisi kaki kanan lebih ergonomis dan responsif saat berpindah antar pedal saat berkendara.
2. Sistem AC yang Belum Dual Zone dan Pengaturan Blower yang Kurang Lengkap
Kekurangan lain yang dapat dirasakan pada sistem pendingin. Mobil ini belum dilengkapi dengan pengaturan AC dual zone, yang memungkinkan perbedaan pengaturan antara pengemudi dan penumpang.
Meskipun sistem pengaturan AC di BYD M6 sudah sepenuhnya digital melalui panel head unit, pengaturan tersebut masih terbatas pada suhu dan kecepatan kipas, sehingga mirip dengan mobil MPV bertenaga bensin dari merek lain.
Selain itu, pengaturan AC di baris kedua dan ketiga juga terkesan sederhana. Di panel baris kedua, hanya tersedia pengaturan kecepatan kipas dengan model tombol serupa yang digunakan untuk mengatur volume.