Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) adalah kondisi mental serius yang memengaruhi cara pandang diri dan hubungan dengan orang lain. Kenali gejala dan penyebabnya di sini.
Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan NPD memiliki kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi atau merasa penting, yang bisa mendorong perilaku berbahaya, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang di sekitarnya. Mari kita kenali lebih dalam tentang gejala dan penyebab NPD.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik?
NPD adalah kondisi di mana seseorang memiliki pandangan yang berlebihan tentang pentingnya diri sendiri. Istilah ini berasal dari mitologi Yunani, di mana seorang pemburu bernama Narcissus begitu terobsesi dengan kecantikannya sendiri sehingga dia tidak bisa berhenti memandangi bayangannya di kolam air hingga akhirnya dia meninggal. Namun, NPD tidak hanya berkaitan dengan penampilan fisik, tetapi juga bisa melibatkan kemampuan lain seperti kecerdasan, karisma, keterampilan artistik, kemampuan atletik, kekayaan, kekuasaan, dan kesuksesan.
Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik
Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) ditandai dengan pola pikir dan perilaku yang berlebihan dalam mencari perhatian, kekaguman, dan validasi. Orang dengan NPD sering memiliki rasa superioritas yang keliru dan merasa berhak atas perlakuan istimewa.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5), terdapat sembilan kriteria utama untuk mendiagnosis NPD. Berikut beberapa gejala yang umum terlihat pada individu dengan NPD:
1. Perasaan Superioritas yang Berlebihan
- Membesar-besarkan pencapaian dan kemampuan mereka.
- Merasa lebih baik dan lebih penting daripada orang lain.
- Memiliki fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta.
2. Kepercayaan Akan Keunikan
- Percaya diri mereka unik dan hanya dapat dipahami oleh orang-orang istimewa.
- Memerlukan pujian dan pengakuan yang berlebihan untuk merasa dihargai.
3. Kebutuhan Akan Pujian yang Berlebihan
- Memiliki harga diri yang rapuh dan mudah goyah.
- Terus menerus mencari pujian dan validasi dari orang lain.
4. Perasaan Berhak yang Berlebihan
- Mengharapkan perlakuan istimewa tanpa alasan yang jelas.
- Mudah marah ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
5. Kecenderungan Mengeksploitasi Orang Lain
- Sering memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi.
- Kurang empati dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.
6. Kurangnya Empati
- Sulit memahami dan merasakan emosi orang lain.
- Melihat kelemahan orang lain sebagai peluang untuk dimanfaatkan.
7. Sering Iri Hati
- Merasa iri terhadap kesuksesan dan kebahagiaan orang lain.
- Ingin orang lain iri pada mereka.
8. Perilaku Arogan
- Bertindak dengan cara yang sombong dan merendahkan.
- Sering meremehkan dan memandang rendah orang lain.
9. Gejala Lain yang Mungkin Muncul
- Takut atau menghindari kerentanan
- Perfeksionisme
- Hipersensitif terhadap kritik
- Depresi berat saat menghadapi penolakan atau kegagalan
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan NPD akan menunjukkan semua gejala yang disebutkan di atas. Tingkat keparahan dan kombinasi gejalanya dapat bervariasi pada setiap individu.
Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik
Penyebab NPD belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang diyakini berkontribusi, antara lain:
Genetika
Orang dengan NPD cenderung memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan kondisi serupa.
Pengamatan dan Imitasi
Anak-anak bisa mengamati, meniru, dan belajar perilaku narsistik dari orang di sekitar mereka.
Pengalaman Masa Kecil yang Negatif
Trauma, penolakan, pengabaian, dan kurangnya dukungan selama masa kecil bisa berkontribusi pada perkembangan sifat narsistik.
Gaya Pengasuhan
Pengasuhan yang terlalu memanjakan atau overprotektif bisa membuat anak tumbuh dengan ekspektasi untuk selalu diperlakukan istimewa.
Budaya
Budaya yang mendorong individualisme dan kemandirian pribadi cenderung meningkatkan risiko berkembangnya NPD.
Komplikasi Gangguan Kepribadian Narsistik
NPD sering kali berhubungan dengan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti:
Gangguan Mood atau Bipolar
Orang dengan NPD lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi. Gangguan bipolar juga lebih umum terjadi pada orang dengan NPD.
Gangguan Kepribadian Lainnya
Contohnya termasuk Borderline Personality Disorder (BPD) dan Antisocial Personality Disorder (ASPD).
Body Dysmorphic Disorder
Perasaan negatif tentang tubuh dan penampilan bisa memperburuk kondisi NPD.
Gangguan Penggunaan Zat
Orang dengan NPD mungkin menggunakan alkohol atau narkoba untuk mengatasi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
Bunuh Diri
Depresi atau keputusasaan yang ekstrem ketika menghadapi tantangan, kegagalan, atau penolakan bisa meningkatkan risiko bunuh diri.
Diagnosis dan Pengobatan

Untuk mendiagnosis NPD, seorang penyedia layanan kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog, akan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan tentang kehidupan dan interaksi seseorang dengan orang lain. Tidak ada tes laboratorium atau pencitraan yang bisa digunakan untuk mendiagnosis NPD.
Pengobatan NPD
Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) umumnya ditangani dengan terapi kesehatan mental, yang dikenal sebagai psikoterapi. Berbagai pendekatan psikoterapi terbukti efektif dalam membantu individu dengan NPD, di antaranya:
- Terapi Perilaku Dialektis (DBT): Berfokus pada pengembangan keterampilan untuk mengelola emosi, toleransi terhadap stres, dan regulasi diri.
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat yang mendasari NPD.
- Terapi Meta-kognitif: Menargetkan keyakinan dan asumsi dasar tentang diri sendiri dan orang lain yang berkontribusi pada NPD.
- Terapi Kelompok: Menyediakan ruang bagi individu dengan NPD untuk belajar dari dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa, membangun rasa saling mendukung dan akuntabilitas.
- Terapi Pasangan atau Keluarga: Membantu meningkatkan pola komunikasi dan dinamika hubungan yang dapat memperkuat gejala NPD.
Dengan kombinasi psikoterapi yang tepat, pengobatan lain, dan strategi self-help, individu dengan NPD dapat belajar untuk mengelola gejala mereka, meningkatkan hubungan mereka dengan orang lain, dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.
Pencegahan
Karena penyebab NPD belum sepenuhnya dipahami dan bisa diturunkan dalam keluarga, tidak ada cara pasti untuk mencegahnya. Namun, gaya pengasuhan yang tepat bisa membantu mengurangi risiko anak mengembangkan sifat narsistik. Berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli perkembangan psikologi anak bisa memberikan panduan tentang cara mengasuh yang efektif.
Memahami NPD adalah langkah penting untuk mengenali dan mengatasi kondisi ini. Dengan penanganan yang tepat, orang dengan NPD bisa belajar untuk mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka serta orang-orang di sekitar mereka.
Selain informasi di atas, kamu juga bisa dapatkan informasi menarik lainnya di OLX. Download juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store segera!