Ada kabar terbaru dari MotoGP yang cukup menarik. Muncul wacana pembatasan pembalap MotoGP dari Italia dan Spanyol. Kenapa?
Jika merupakan penggemar ajang MotoGP, kamu tentu tahu bahwa cukup banyak pembalap yang berasal dari Italia dan Spanyol. Dona Sport pun sepertinya concern akan masalah ini, sehingga memberi wacana agar nantinya kuantitas pembalap dari kedua negara ini dibatasi.
Hal ini tentu saja menimbulkan pro kontra, terutama dari para pembalap MotoGP sendiri. Bagaimana wacana ini dan tanggapan para pembalap? Yuk, cek rinciannya!
Selama Ini MotoGP Didominasi Pembalap Italia dan Spanyol
Sebelum isu mengenai kewarganegaraan pembalap, MotoGP juga sudah terkena isu mengenai dominasi Ducati yang mengakibatkan ajang ini terasa agak membosankan bagi sejumlah pihak.
Tak lama, muncullah wacana yang Dorna Sports sampaikan. Di mana sempat munculnya pertanyaan tentang cara untuk membuat ajang ini bisa sama seperti olimpiade yang pembalapnya bukan hanya banyak dari Italia dan Spanyol.
Jika melihat data terkini, saat ini memang kedua negara mendominasi. Saat ini sepuluh dari dua puluh dua pembalap utama berasal dari Spanyol, alias hampir lima puluh persennya. Sementara itu, pebalap Italia ada enam orang.
Dominasi ini pun sebenarnya berjalan lurus dengan prestasi yang para pembalap ini torehkan di MotoGP.
Selama sembilan musim, mulai dari tahun 2012 sampai 2020 lalu, para rider Spanyol-lah yang mendominasi prestasi di ajang ini. Dominasi mereka pun semakin gila-gilaan ketika performa Valentino Rossi (Italia) turun perlahan.
Beberapa nama pembalap Spanyol yang sering naik podium di antaranya adalah Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Joan Mir.
“Kekuasaan” para pembalap Spanyol pun sempat terhalang ketika perwakilan Perancis, Quartararo, naik ke podium sebagai juara pada musim 2021. Tapi, perlu kamu ketahui bahwa, sejak belia Quartararo pun bertumbuh di Spanyol.
Meskipun Rossi telah pensiun, pembalap Italia pun masih mampu menorehkan prestasinya. Misalnya saja di musim 2022 dan 2023 lalu, ada Francesco Bagnaia yang merupakan jebolan dari akademi VR46 hadir sebagai juara dunia.
Harapan Dorna Sport dan Tanggapan Pembalap
Melihat sejarah pemain dari kedua negara tersebut, tampaknya, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menginginkan pemandangan berbeda. Ia mengungkapkan jika ingin menyaksikan beberapa negara berbeda untuk bisa menjadi pemenang dari laga MotoGP ini.
Meskipun begitu, ia juga tidak menyangkal bahwa seri grand prix memang sering menghadirkan suatu era yang membuat para pembalap dari suatu negara mendominasi ajang ini.
“Yang terbaik harus ada di sana, tetapi lebih mudah untuk menjadi lebih baik jika Anda orang Italia atau Spanyol. Seharusnya seperti Olimpiade, tiga orang Amerika pergi, dan jika Anda adalah orang Amerika keempat, Anda tidak bisa pergi, bahkan jika Anda lebih baik daripada mereka yang berasal dari negara lain,” ucapnya.
Ucapan ini pun mendapatkan respon dari para pembalap dari kedua negara ini. Di mana, Luca Marini menyatakan bahwa skill pembalap terbaik tidak bersumber dari asal si pembalap.
Ia menganggap bahwa kedua negara mempunyai budaya, minat, serta organisasi yang memungkinkan para pemudanya bisa mengasah kemampuan sejak remaja, bahkan anak-anak. Sementara di negara lain hal ini mungkin belum terlalu digaungkan, sehingga cukup susah berkembang.
Sementara itu, Aleix Espargaro menyatakan bahwa penyebab Spanyol mendominasi karena ada federasi yang terstruktur dan jelas. Hal itu terlihat dari adanya 30-an sirkuit balap serta banyak test track yang tersebar.
Melihat wacana dan tanggapan dari para pembalap MotoGP tersebut, mari kita lihat saja bagaimana kelanjutannya. Sementara itu, bagi kamu yang sedang butuh barang bekas, yuk mampir ke OLX, karena pilihannya sangat banyak. Unduh sekarang aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store.
