Katalis mobil sudah jadi bagian penting dalam mobil keluaran Jepang sejak tahun 1975. Pelajari fungsi dan cara kerja sistemnya!
News.OLX – Catalytic converter atau katalis mobil sebetulnya bukanlah barang baru. Perangkat ini sudah terpasang pada mobil dan truk kecil keluaran Jepang sejak tahun 1975.
Teknologi tersebut lahir ketika bensin tanpa timbal mulai beredar di tahun yang sama. Pada awalnya, orang-orang membahas soal penghapusan timbal dari bensin karena dinilai membahayakan kesehatan dan lingkungan. Sejak itu, katalis mobil telah jadi bagian tak terpisahkan dari kendaraan roda empat modern.
Apa Itu Katalis Mobil?
Katalis mobil berfungsi untuk mengurangi gas-gas beracun yang keluar dari mesin mobil. Pada dasarnya, mesin kendaraan tidak punya cukup oksigen untuk mengubah semua bahan bakar menjadi gas tak berbahaya, seperti karbon dioksida dan air, dan karenanya menghasilkan gas-gas merugikan.
Alhasil, catalytic converter pun dipasang pada knalpot untuk mengubah gas-gas tersebut, seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon, menjadi zat-zat yang lebih aman, seperti karbondioksida, uap air, dan gas nitrogen.
Catalytic converter memang praktis untuk mengurangi pelepasan gas buang berbahaya. Sayangnya, perangkat ini belum sepenuhnya ramah lingkungan.
Ketika mengubah hidrokarbon dan karbon monoksida, katalis mobil akan menghasilkan karbon dioksida. Faktanya, gas ini merupakan gas rumah kaca nomor satu yang turut menyebabkan pemanasan global.
Selain itu, catalytic converter juga kadangkala mengubah senyawa nitrogen-oksigen menjadi nitrogen oksida. Padahal, nitrogen oksida sejatinya adalah gas rumah kaca yang sangat kuat, 300 kali lebih kuat daripada karbon dioksida, dan ikut menyumbang banyak terhadap global warming.
Cara Kerja Katalis Mobil
Katalis mobil mengurangi produksi emisi dengan cara menggunakan reaksi kimia sederhana. Singkatnya, catalytic converter mengubah sekitar 98% asap berbahaya dari mobil menjadi asap yang tidak terlalu berbahaya.
Perangkat tersebut terbuat dari kotak logam dengan bagian dalam keramik yang bentuknya mirip sarang tawon. Sarang tawon ini terdiri dari saluran-saluran kecil dengan lapisan khusus berbahan aluminium oksida.
Lapisan itu penuh dengan lubang-lubang kecil, sehingga memperbesar ruang dan memungkinkan lebih banyak reaksi terjadi. Sarang tawon ini juga mengandung logam khusus, seperti platina, rhodium, dan paladium. Tiap converter, biasanya hanya memerlukan sejumlah kecil, sekitar 4-9 gram, dari logam-logam mulia ini.
Alat itu secara simpel bekerja dengan memanfaatkan reaksi di mana elektron lepas atau bertambah untuk mengkonversi asap berbahaya. Logam mulia berfungsi untuk memindahkan elektron dan mengubah asap beracun.
Kemudian, bagian terakhir dari catalytic converter menangani penginjeksian bahan bakar. Sebuah sensor oksigen memeriksa kadar oksigen knalpot dan memandu komputer mesin untuk menyesuaikan rasio udara dan bahan bakar.
Hal ini memastikan converter bekerja secara efektif, dengan efisiensi mendekati 100% pada titik stoikiometri.
Penyebab Kerusakan pada Katalis Mobil
Katalis mobil bisa rusak karena tiga sebab utama: Alat terlalu panas, meleleh, atau patah; bagian dalam converter kotor oleh oli; atau converter rusak secara struktural.
Apabila terlalu banyak gas tertentu masuk ke dalam perangkat tersebut, maka suhu otomatis akan meningkat. Jika suhu melebihi 760° celsius, katalis bisa rusak meski tidak meleleh.
Di sisi lain, kasus ‘catalyst poisoning’ terjadi ketika katalis mobil bereaksi terhadap emisi dengan sesuatu yang menutupi permukaannya. Lapisan ini membungkus katalis sehingga tidak dapat membersihkan knalpot.
Terakhir, kerusakan juga bisa disebabkan oleh benda-benda dari jalan yang menghantam converter. Umumnya, tanda-tanda benturan bisa terlihat pada pelindung converter. Karat dan masalah pada pipa celah udara juga dapat merusak katalis mobil.
Beli suku cadang mobil di OLX, solusi mudah dan hemat! Untuk mulai cari barang sesuai kebutuhanmu, segera download aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store dan dapatkan akses cepat ke ribuan penawaran terbaik.