Pernahkah kamu bertanya-tanya mengenai fungsi kopling mobil? Komponen ini adalah salah satu bagian terpenting pada kendaraan, yang memiliki peran besar dalam menggerakkan kendaraan kamu.
News.OLX – Namun, peran kopling tidak terbatas pada itu saja. Terdapat sejumlah fungsi lain yang terkait dengan komponen-komponen yang ada dalam sistem kopling.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi komponen-komponen utama kopling pada mobil serta menjelaskan perannya masing-masing.
1. Pedal kopling (clutch pedal)
Pedal kopling adalah “jembatan” antara pengemudi dan sistem kopling. Ini adalah komponen yang memungkinkan kita untuk mengontrol kopling mobil dengan menginjak atau melepasnya. Keunikan pedal kopling adalah tingginya dapat diatur sesuai preferensi pengemudi.
Jika pedal terlalu tinggi, itu bisa membuat berkendara menjadi tidak nyaman dan mempengaruhi keselamatan. Maka, penyesuaian tinggi pedal adalah salah satu tindakan yang bisa diambil.
2. Master silinder kopling atas
Master silinder kopling atas bertanggung jawab untuk mengirimkan tekanan dari pedal kopling ke master silinder kopling bawah melalui fluida hidrolik. Ini juga bertindak sebagai penguat tenaga saat pedal kopling ditekan.
3. Master silinder kopling bawah
Master silinder kopling bawah menerima tekanan dari master silinder atas dan meneruskannya melalui fluida khusus ke garpu pembebas atau release fork. Komponen ini bertindak sebagai pendorong.
4. Release fork (garpu pembebas)
Release fork memiliki bentuk mirip garpu dan berfungsi sebagai pendorong untuk mengubah tenaga mekanis dari actuator cylinder ke release bearing. Panjang release fork dapat memengaruhi tekanan yang dihasilkan, dengan kendaraan berat menggunakan release fork dengan lengan yang lebih panjang.
5. Actuator cylinder
Actuator cylinder mengubah tekanan hidrolik menjadi tenaga mekanis dan mengirimkannya langsung ke release bearing. Ada dua jenis actuator cylinder yang umum digunakan, yaitu dalam dan luar.
Actuator dalam terletak di dalam rumah kopling, sementara actuator luar dilengkapi dengan adjuster untuk mengatur ketinggian kopling.
6. Release bearing
Release bearing meneruskan tekanan dari actuator cylinder atau release fork untuk menekan pegas diafragma, sehingga memungkinkan kopling berfungsi.
7. Hydraulic clutch pipe (pipa kopling hidrolik)
Pipa kopling hidrolik mengalirkan tekanan hidrolik melalui komponen kopling. Pipa ini dibuat dari material tahan tekanan tinggi, meskipun ujungnya biasanya menggunakan material lain seperti mika atau besi.
8. Tutup kopling (clutch cover)
Tutup kopling merupakan “rumah” bagi berbagai komponen kopling, termasuk pegas diafragma dan pelat penekan. Tutup ini terhubung langsung dengan flywheel dan memiliki pengaruh langsung pada putaran mesin saat pengemudi menginjak pedal kopling.
9. Pelat penekan (pressure plate)
Pelat penekan bertugas menekan clutch plate dan meneruskan tekanan dari friction plate ke kampas kopling untuk menghimpitnya dengan flywheel. Pelat penekan dibuat tebal agar dapat menahan tekanan tanpa mengalami keausan.
10. Pelat kopling (clutch disc)
Pelat kopling adalah komponen yang menerima putaran mesin dan menghubungkannya dengan transmisi. Saat kopling digunakan, pelat kopling akan terhimpit dengan pressure plate dan flywheel, sehingga tenaga mesin dapat dialirkan ke transmisi.
Itu adalah fungsi dan cara kerja kopling pada kendaraan. Pemahaman yang mendalam tentang komponen-komponen kopling ini adalah kunci dalam merawat dan mempertahankan kinerja kendaraan.
Kamu bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar otomotif di OLX Member of ASTRA. Selain itu, kamu juga cari mobil dan motor bekas impianmu dengan mengakses OLX melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store dan App Store.
