Sepanjang 2024, Suzuki menunjukkan komitmen kuatnya untuk berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR).
JAKARTA – Kolaborasi aktif dan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan Suzuki dalam menjalankan program-programnya di tahun 2024.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan industri otomotif bukan hanya tentang menjaga masa kini, tetapi juga tentang menciptakan masa depan lebih baik,” ujar Joshi Prasetya, Department Head of Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di acara Suzuki Media Gathering 2025 yang berlangsung di Ambyar Superclub, Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2025).
“Melalui kolaborasi erat dengan berbagai pihak serta pemanfaatan teknologi yang relevan, kami berkomitmen untuk mendukung masyarakat maupun alam guna mewujudkan Indonesia yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi,” sambung Joshi.
Fokus Suzuki pada Pendidikan dan Pengembangan Generasi Muda
Salah satu fokus utama program CSR perusahaan adalah di bidang pendidikan. Melalui program “Peduli Pendidikan,” SIS bekerja sama dengan berbagai sekolah dan institusi pendidikan.
Sepanjang tahun 2024, sebanyak 4.785 siswa dari 65 sekolah berkesempatan mengunjungi fasilitas produksi Suzuki di Cikarang untuk mendapatkan edukasi langsung tentang industri otomotif.
Tak hanya siswa, mereka juga memberikan perhatian kepada para guru. Sebanyak 111 guru dari 87 SMK mitra di berbagai wilayah diajak untuk mempelajari teknologi, proses, hingga budaya industri di Suzuki. Ilmu yang didapatkan diharapkan dapat menjadi bekal bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
Sebagai wujud nyata komitmennya dalam pemerataan akses pendidikan otomotif, SIS juga meresmikan 2 Balai Latihan Kerja yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sekolah binaan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa kejuruan agar lebih siap dan kompeten di dunia kerja.
Menjaga Kelestarian Lingkungan Melalui Kemitraan Strategis
Selain pendidikan, perusahaan otomotif asal Jepang ini juga aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Bekerja sama dengan Pandu Laut Nusantara, perusahaan yang bermarkas di Pulogadung ini sudah menanam 10.000 mangrove di lahan seluas satu hektare di Pangandaran dan Perairan Madasari, Jawa Barat.
Program ini sejalan dengan inisiatif global untuk mencapai netralitas karbon, mengingat mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Program “Clean Up the World” juga terus digalakkan. Program ini melibatkan pemerintah, masyarakat, dan siswa setempat dalam kegiatan membersihkan pantai. Selain aksi bersih-bersih, program ini juga menjadi sarana edukasi tentang jenis-jenis sampah dan dampaknya bagi lingkungan.
Pada tahun 2024, program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 100 kg sampah di Pulau Bunaken, Manado, dan mendonasikan 100 tempat sampah untuk mendukung kebersihan pantai di wilayah tersebut.
Kolaborasi sebagai Kunci Keberlanjutan Suzuki
Suzuki menyadari bahwa keberlanjutan tidak dapat dicapai sendirian. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa menjadi sangat penting. Suzuki mengajak masyarakat, dunia pendidikan, pemerintah, dan berbagai sektor lainnya untuk bekerja sama menciptakan perubahan yang lebih besar, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
“Kami selalu terbuka kepada semua pihak untuk bersatu dan berupaya memberi kontribusi bersama. Ke depan, Suzuki akan terus hidup berdampingan bersama masyarakat, pemerintah, serta sektor pendidikan dalam membangun Indonesia yang lebih hijau sekaligus penuh peluang,” tutup Joshi.
Melalui berbagai program CSR yang telah dilaksanakan di tahun 2024, Suzuki membuktikan bahwa mereka tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan Indonesia. (Z)
