Strict parents adalah orang tua yang menerapkan disiplin ketat, penuh aturan dan pengawasan.
Strict parents adalah salah satu bentuk pola asuh terhadap anak. Pernahkah kamu mendengar istilah ini? Seperti apa penerapan pola asuh yang satu ini? Ketahui jawabannya lewat informasi berikut ini.
Pengertian Strict Parents
Strict parents adalah cara melibatkan penerapan aturan dan pembatasan yang ketat pada perilaku, pilihan, aktivitas, dan bahkan rutinitas sehari-hari anak.
Hal ini seringkali lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Terkadang, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa mereka bersikap ketat. Namun, apakah pola asuh yang ketat secara tradisional masih merupakan cara yang tepat?
Pola ini ditandai dengan ekspektasi yang tinggi dan hukuman yang berat sebagai konsekuensi dari kegagalan memenuhi standar dan aturan yang ditetapkan. Orang tua cenderung tidak peduli dengan kekhawatiran anak-anak mereka karena takut hal itu dapat mengakibatkan kegagalan.
Keuntungan Strict Parents
Meskipun pola asuh yang ketat dapat mengganggu perkembangan psikologis anak, dukungan emosional sehat dan aturan di rumah dapat bermanfaat bagi anak di kemudian hari. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari pola asuh tradisional yang ketat:
- Prestasi akademis: Orang tua yang tegas mendorong anak-anak mereka untuk bekerja keras, berprestasi di bidang akademis, dan mendapatkan pekerjaan yang baik. Mereka dibesarkan dan dilatih untuk selalu bercita-cita tinggi.
- Pengendalian diri: Orang tua yang tegas membuat anak-anak mereka mengikuti batasan dan batasan tertentu. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk memiliki pengendalian diri yang lebih baik.
- Kepercayaan diri: Ketika orang tua terus-menerus mendorong anak-anak mereka untuk berkembang dan bekerja lebih keras, anak-anak belajar menghadapi situasi sulit. Hal ini dapat menghasilkan kesuksesan dan kepercayaan diri.
Dampak Negatif Strict Parents
Sekarang mari kita lihat apa saja dampak buruk dari penerapan pola asuh yang ketat.
- Harga diri rendah: Orang tua yang tegas tidak menghargai pendapat anak-anaknya. Mereka dicemooh karena menyuarakan ide-ide kritis atau kekhawatiran mereka. Hal ini membuat anak-anak ragu-ragu tentang keputusan mereka dan dapat mengakibatkan harga diri yang rendah.
- Pasif secara alami: Karena orang tua selalu mengendalikan hidup mereka, anak-anak menjadi pasif terhadap kehidupan mereka sendiri. Mereka menolak untuk mengendalikan hidup mereka sendiri bahkan setelah mereka dewasa.
- Takut bereksperimen: Bila anak-anak takut gagal atau melakukan kesalahan, mereka akan bermain aman. Mereka biasanya akan menahan diri untuk tidak mencoba sesuatu yang baru.
- Kaku secara mental: Kekakuan dan sifat pantang menyerah dari orang tua yang tegas menular pada anak-anak mereka saat mereka terbiasa dengan suasana seperti itu di rumah.
- Stres: Anak-anak merasa stres karena mereka harus selalu berhati-hati di depan orang tua mereka karena mereka berusaha menjadi perfeksionis. Mereka perlu menyadari apa yang mereka katakan, lakukan, dan pikirkan.
- Menyembunyikan emosi: Seiring berjalannya waktu, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tegas belajar menyembunyikan perasaan dan emosi mereka, karena mereka memahami bahwa mengungkapkan perasaan tidaklah dapat diterima.
Strict parents adalah pola penerapan mengasuh anak yang cenderung kaku. Tapi, apakah relevan dengan kondisi masa kini? Bagaimanapun, ada poin positif dan negatifnya.
Mengasuh anak adalah pekerjaan yang sulit. Tapi, berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak dan memberi mereka ruang untuk membuat kesalahan mungkin merupakan pilihan terbaik.
Mau cari barang bekas? OLX “Pusatnya Nge-Deal” Semua ada di sini, dari mobil, motor, properti, sampai kebutuhan kantor.