Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial manusia modern terdiri dari enam jenis. Ini dia penjelasan selengkapnya.
OLX News – Dalam ilmu sosiologi, interaksi sosial merupakan rangkaian dinamis dari tindakan sosial antar individu atau kelompok.
Singkatnya, interaksi sosial adalah pertukaran antar dua orang atau lebih dan menjadi unsur pembentuk masyarakat. Ada enam faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ini.
1. Sugesti
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah sugesti. Sugesti adalah proses di mana ide, sikap, atau perilaku seseorang bisa dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh ini bisa terjadi secara verbal (melalui kata-kata) maupun non-verbal (melalui perilaku).
Sementara itu, sugesti bisa muncul dari berbagai cara, seperti persuasi, propaganda, iklan, atau bahkan obrolan biasa. Umumnya, sugesti ini bergantung pada otoritas, kredibilitas, atau daya tarik sumbernya.
Misalnya, seorang influencer mensugestikan pola makan sehat dengan sering memposting kebiasaan makannya dan manfaat yang dirasakan.
2. Imitasi
Adapun imitasi adalah proses di mana seseorang meniru perilaku, sikap, atau gaya orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan sengaja atau tidak sadar, dan biasanya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk diterima atau meniru orang yang dikagumi.
Sugesti dan imitasi seringkali terjadi bersamaan dalam membentuk interaksi sosial. Contohnya, karyawan baru sering meniru perilaku dan kebiasaan kerja dari rekan yang lebih berpengalaman agar bisa beradaptasi dengan budaya perusahaan.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ketiga. Faktor ini mengacu pada proses di mana seseorang berusaha menjadi bagian dari kelompok, peran, atau individu tertentu. Caranya yaitu dengan meniru sikap, nilai-nilai, dan perilaku yang serupa.
Identifikasi melibatkan hubungan psikologis dan rasa memiliki atau kedekatan. Sebagai contoh, seorang atlet muda mungkin mengidentifikasi dirinya dengan atlet profesional. Ia akan meniru tingkah laku, etos kerja, serta sikap sang atlet profesional saat berlatih dan bertanding.
4. Motivasi
Selanjutnya, motivasi merujuk pada faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ini bisa berasal dari dalam diri individu (intrinsik), seperti kepuasan pribadi atau pencapaian, atau berasal dari luar individu (ekstrinsik), seperti harta, pengakuan, atau penerimaan sosial.
Motivasi adalah alasan mengapa orang menetapkan tujuan, mengambil keputusan, dan mengejar hal-hal tertentu. Contohnya, remaja mungkin termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu, seperti memakai pakaian trendi, agar diterima teman sebaya mereka.
5. Simpati
Simpati adalah perasaan peduli, sedih, atau iba terhadap kesedihan atau penderitaan orang lain. Kamu mampu memahami dan merasakan emosi orang lain meski tidak selalu mengalaminya sendiri.
Misalnya, ketika melihat teman yang bersedih karena kehilangan orang terkasih, kamu mungkin merasa simpati dan ingin memberikan dukungan dan penghiburan.
6. Empati
Terakhir, faktor yang mempengaruhi interaksi sosial berikutnya adalah empati. Empati ialah kemampuan untuk memahami dan ikut merasakan perasaan orang lain. Faktanya, empati sendiri lebih dari sekadar simpati lantaran melibatkan koneksi yang lebih dalam dan upaya untuk memahami sudut pandang orang tersebut.
Dengan kata lain, simpati tidak selalu berarti empati. Namun, berempati sudah pasti bersimpati pula atas situasi seseorang..
Empati sangat penting untuk menyelesaikan konflik dan membangun pengertian antara kelompok yang berbeda. Dengan empati, masyarakat bisa lebih toleran, mengurangi prasangka, dan membangun hubungan yang lebih bermakna.
Cari mobil bekas berkualitas? Yuk, cek di OLX! OLX, pusatnya jual beli mobkas tepercaya dengan pilihan terlengkap dan harga terbaik. Temukan berbagai merek, model, dan tahun dengan kondisi terjamin. Download aplikasi OLX di Google Play Store atau App Store sekarang!
