Meninggal di hari Jumat dianggap istimewa untuk umat Islam. Apa saja keistimewaannya?
Meninggal di hari Jumat bagi umat Islam, dipandang sebagai sesuatu yang istimewa. Banyak yang meyakini akan menjadikan seseorang meninggal dalam kondisi husnul khotimah. Lantas, apa saja sebenarnya yang menjadi keutamaan meninggal di hari Jumat? Mari simak beberapa penjelasan berikut.
1. Terlindung dari Siksaan Kubur
Meninggal di hari Jumat dipercaya akan membuat seseorang akan mendapat perlindungan dari fitnah dan siksa kubur.
Hadis at – Tarmidzi
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ (رواه الترمذي)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari azab kubur.”(HR. at-Tirmidzi).
2. Dapat Pahala Kesyahidan
Kemudian, ada riwayat yang menyebutkan bahwa keutamaan meninggal pada hari Jumat adalah mendapatkan pahala syahid. Hal tersebut tercantum dalam riwayat Humaid dari Iyas bin Bukair, berbunyi sebagai berikut:
“Barangsiapa yang meninggal pada hari Jumat, maka ia tercatat sebagai orang yang mendapat pahala syahid dan selamat dari siksa kubur.”
Meski begitu, hadis tersebut ditentang oleh Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri. Beliau mengatakan bahwa hadis kematian pada hari Jumat tidak ada bukti keabsahannya.
“Tidak sampai pada tingkatan yang shahih, hadis tentang keutamaan kematian pada hari Jumat, jika dianggap shahih, maka keutamaan yang tidak diminta oleh malaikat ditujukan kepada orang yang meninggal pada hari Jumat, bukan kepada orang yang meninggal sehari sebelumnya dan mengakhiri pemakaman sampai hari Jumat.” (Muhammad Anwar Syah Ibn Mu’azzham Syah Al-Kasymiri, Al-’Arf Al-Syadzi, juz 2, hal.452)
3. Tanda Kebaikan dan Kemuliaan
Banyak orang menganggap seseorang yang meninggal dunia pada hari Jumat adalah tanda dari kebaikan dan kemuliaan. Jika ada orang yang meninggal di hari tersebut, maka akan dianggap sebagai sesuatu yang baik.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu yang penting jika seorang hamba muslim menunaikan salat dan meminta sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengisyaratkan dengan tangannya yang menggambarkan setidaknya saat itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Doa Dikabulkan Allah
Jumat adalah hari penuh keberkahan dan keistimewaan. Kemudian, menjadi waktu khusus Allah SWT dalam mengabulkan permohonan hamba-Nya. Hal tersebut dinyatakan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah RA, yang artinya:
“Ada suatu waktu di dalamnya (Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat shalat dan memohon kepada Allah, Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”
5. Hari Terbaik untuk Muslim
Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan bahwa hari Jumat adalah hari terbaik. Sebab, pada hari itu, Nabi Adam diciptakan.
رُ يومٍ طَلَعتْ عليه الشمسُ يومَ الجُمُعةِ ، فيه خُلِقَ آدمُ ، وفِيه أُدْخِلَ الجنةَ ، وفيه أُخْرِجَ مِنها ، ولا تَقومُ الساعةُ إِلَّا في يومِ الجُمعةِ
Artinya:
“Hari terbaik matahari terbit baginya adalah hari Jumat, karena pada hari itu Adam diciptakan. Di atasnya, Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidak ada hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim)
Nah, itulah pembahasan tentang keistimewaan orang yang meninggal di hari Jumat menurut Islam. Meski begitu, hal yang terpenting adalah mempersiapkan bekal untuk hari akhir dan meningkatkan amal ibadah selama hidup.