HPP adalah Harga Pokok Penjualan yang sangat penting dalam manajemen operasional produksi barang. Begini cara hitungnya!
HPP adalah konsep yang wajib kamu pahami saat terjun ke dunia usaha. Fungsinya adalah untuk manajemen operasional produksi hingga menghitung laba dan kerugian usaha. Bagaimana cara hitung dengan konsep ini? Mari ulas lebih dalam.
Pengertian HPP
HPP adalah total biaya yang harus kamu keluarkan ketika menjalankan produksi usaha. Hasil hitungannya akan masuk dalam buku laporan keuangan sesuai periode tertentu. Secara garis besar, ini adalah biaya berdasarkan proses produksi selama kurun waktu tertentu.
Nah, dengan adanya konsep ini, maka kamu akan lebih dapat menentukan harga jual produk. Sehingga, hasil penjualan akan lebih terukur. Misalnya, operasional restoran untuk proses produksi bulanan dalam menentukan harga menu yang tersaji. HPP adalah menjadi penentu untuk harga pokok dan produk demi mendapatkan laba yang lebih optimal.
Cara Menghitung HPP dan Contoh Perhitungannya
Penghitungan HPP adalah dengan menjumlahkan biaya untuk menghasilkan pendapatan, yakni biaya dibutuhkan seperti tenaga kerja atau persediaan yang dikaitkan dengan penjualan. Rumusnya adalah:
(Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru) : (Pembelian Bersih – Persediaan Akhir) = HPP
Berikut adalah contohnya:
1. Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pertama
Berikut adalah cara menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan pertama:
Perhitungan Total Biaya Produksi
Bahan Baku = Rp 9.367.178,10
Tenaga Kerja = Rp 460.775,00
Overhead = Rp 393.118,12
(semua dijumlahkan)
Total Biaya Produksi = Rp 10.221.071,22
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)
= Rp 10.221.071,22 + (10% x Rp 10.221.071,22)
= Rp 10.221.071,22 + Rp 1.022.107,12
= Rp 11.243.178,34
2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan Kedua
Untuk menghitung harga pokok penjualan pesanan bulan kedua sebanyak 10.137 pcs screw AGG7562070, maka perhitungan harga pokok penjualannya adalah sebagai berikut:
Perhitungan Total Biaya Produksi
Bahan Baku = Rp 2.713.448,03
Tenaga Kerja = Rp 133.784,07
Overhead = Rp 113.889,28
(semua dijumlahkan)
Total Biaya Produksi = Rp. 2.961.121,38
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)
= Rp 2.961.121,38 + (10% x Rp 2.961.121,38)
= Rp 2.961.121,28 + Rp 296.112,14
= Rp 3.257.233,42
3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan Ketiga
Untuk menghitung harga pokok penjualan pesanan bulan ketiga dengan jumlah 12.000 pcs screw AGG75620701, maka perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:
Perhitungan Total Biaya Produksi
Bahan Baku = Rp 3.177.902,52
Tenaga Kerja = Rp 148.575,60
Overhead = Rp 133.059,12
(semua dijumlahkan)
Total Biaya Produksi = Rp 3.459.537,24
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)
= Rp 3.459.537,24 + (10% x Rp 3.459.537,24)
= Rp 3.459.537,24 + Rp 345.953,72
= Rp 3.805.490,96
Mengetahui cara menghitung HPP adalah hal wajib untuk pelaku usaha. Sebab, konsep ini menjadi penentu harga jual pada produk. Dengan memahaminya, kamu akan lebih dapat mengelola usaha secara efektif. Kemudian, mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Apakah kamu bisa usaha sendiri? Bingung mau dipasarkan ke mana? Jual aja di OLX! Jutaan orang udah buktiin, jualan di OLX itu cepat dan mudah. OLX “Pusatnya Nge-Deal” Semua ada di sini, dari mobil, motor, properti, sampai kebutuhan kantor. Beli atau jual, Simple aja di OLX.