Pulser motor ialah komponen penting pada sistem pengapian. Yuk cek fungsi, cara kerja, dan detail lainnya di sini!
Selain aki, masih ada satu komponen penting dalam sistem kelistrikan pada kendaraan, yaitu pulser motor. Komponen ini memang tidak sepopuler aki, khususnya bagi pemilik kendaraan awam.
Jika kamu belum tahu fungsi, cara kerja, dan informasi lain terkait pulser motor ini, yuk simak penjelasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini!
Fungsi Pulser Motor
Pulser berasal dari material besi bermagnet dan punya kawat tembaga sebagai lilitannya. Nantinya, komponen ini akan membantu tentukan kapankah listrik pada kendaraan akan mengalir.
Fungsi utama pada komponen ini ialah sebagai penentu kapan waktu yang pas bagi listrik untuk dialirkan menuju CDI (Capacitor Discharge Ignition) dan TCI (Transistor Control Ignition). Dengan adanya aliran tersebut, maka terjadilah proses pengapian pada bagian busi.
Karena fungsinya inilah, maka rangkaian pulser ini penting bagi rangkaian dalam mesin kendaraanmu.
Cara Kerja Pulser pada Kendaraan
Pulser motor secara sederhana berperan untuk membaca tonjolan pada sinyal di magnet. Dengan visual seperti besi magnet dengan ikatan berupa gulungan kawat tembaga, ia akan menghasilkan arus listrik ketika melalui besi.
Arus listrik yang keluar setelah melalui besi ini akan dilanjutkan menuju CDI (Capacitor Discharge Ignition) supaya mampu melakukan fungsinya tersebut. Di mana, komponennya akan keluarkan timbunan arus listrik di kapasitor, yang nantinya akan berlanjut menuju koil.
Setelah itu, arus ini dibuat lebih besar agar bisa menghidupkan busi untuk bisa memicu terjadinya pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan.
Cara Cek Keadaan Pulser Motor
Agar kamu tahu apakah pulser motor sedang dalam kondisi prima atau tidak, ada dua strategi yang bisa kamu lakukan, yaitu:
1. Memanfaatkan Voltmeter
Voltmeter akan membantu kamu ukur tegangan arus listrik yang lepas dari ujung pulser. Tegangan normal rentangnya adalah 0.5 hingga 1 volt. Apabila di luar rentang tersebut, maka ada masalah pada pulser kendaraan kamu.
Lalu, ketika tegangan ternyata normal, kamu bisa menempelkan pulser yang masih ditempeli voltmeter itu pada besi berkali-kali. Pulser normal apabila jarum pada voltmeter bergerak. Sedangkan jika tidak ada pergerakan, berarti ada masalah, dan kamu harus ganti dengan yang baru.
2. Memanfaatkan Avometer
Jika kamu hanya punya avometer, maka cara menggunakan alat ini adalah dengan ukur jumlah hambatan listrik di pulser. Langkahnya adalah:
- Di bagian opsi ohm meter, aturlah avometer jadi skala x10 atau x100.
- Tempel kabel soket kabel merah dan hitamnya menuju terminal pulser.
- Cek gerakan jarum avometer kamu. Apabila jarumnya ke 400 ohm, maka kondisi pulser sedang bagus. Sementara jika di bawahnya, avometer sudah mengalami kerusakan.
Ciri-Ciri Pulser Motor Sedang Lemah
Jika kamu tidak punya alat untuk cek kondisi pulser motor ini, maka caranya bisa dengan mengamati beberapa indikasi pada kendaraan seperti di bawah:
1. Mesin Susah Hidup
Mesin kendaraan punya kecenderungan susah menyala ketika ada masalah pada pulser motor. Kamu butuh beberapa kali usaha agar kendaraan bisa hidup. Sekalipun menyala, fungsinya tidak terlalu baik dan tetap mengalami kendala ketika dibawa jalan.
2. Mesin Tidak Konsisten dan Mendadak Mati
Saat kamu merasa jika mesin tidak konsisten ketika dibawa atau bahkan mati mendadak selama di perjalanan, maka kemungkinan ada masalah pada pulsernya.
3. Dengung di Mesin
Terakhir, ketika mesin berjalan dalam putaran rendah, kamu akan mendengarkan bunyi dengung di area mesinnya.
Dengan segala informasi tentang pulser motor tersebut, kamu bisa lebih perhatian lagi pada kendaraan, ya. Sementara itu, jika kamu butuh motor atau mobil bekas, yuk, cari aja di OLX.
OLX.co.id adalah platform jual beli di Indonesia. Beroperasi sejak 2005, OLX berkomitmen untuk menghadirkan transaksi yang nyaman dan mudah, dengan memberikan pilihan terlengkap mulai dari mobil, motor, aksesori otomotif, gadget, elektronik, jasa, dan masih banyak lagi.
Jual beli barang bekas, Simpel Aja di OLX!