Jumat, April 25, 2025
Lainnya
    OtomotifDibangun Tahun 90an, Ini Sejarah Sirkuit Sentul

    Dibangun Tahun 90an, Ini Sejarah Sirkuit Sentul

    Sirkuit Sentul, saksi bisu ajang balap Indonesia sejak 1986, seperti apa sejarah tempat legendaris ini? Berikut kisahnya.

    JAKARTA – Bicara soal balapan di tanah air, Sirkuit Sentul pasti tidak bisa lepas dari pembahasan. Dibangun di era 90an, sirkuit ini pernah jadi kebanggaan nasional dengan segala cerita di baliknya.

    - Advertisement -

    Tapi, bagaimana sih sebenarnya sejarah Sirkuit Sentul ini? Yuk, telusuri selengkapnya di bawah ini!

    Sejarah Sirkuit Sentul dari Masa ke Masa

    Ini dia timeline sejarah Sirkuit Internasional Sentul yang jadi salah satu ikon motorsport di tanah air:

    - Advertisement -

    1986

    Tahun 1986 jadi momen penting buat sejarah Sirkuit Sentul. Awalnya, ide ini muncul karena Indonesia butuh sirkuit balap baru setelah Sirkuit Ancol berhenti beroperasi.

    Kala itu, Tommy Soeharto (putra bungsu Presiden Soeharto) mulai mewujudkan visinya, yaitu bikin sirkuit internasional yang bisa membawa balapan kelas dunia ke Indonesia. Tommy bekerja sama dengan Tinton Soeprapto, tokoh otomotif ternama, dan Tungki Ariwibowo.

    - Advertisement -

    Peletakan batu pertama dilakukan pada 1986, dan proyek ini langsung dikebut. Tommy tidak setengah-setengah. Pasalnya, perancangan sirkuit ini sesuai standar internasional dengan lintasan lebar 15 meter dan aspal impor jenis Porus.

    Biayanya juga tidak main-main, sekitar Rp120 miliar, tapi Tommy optimis dukungan finansial bakal datang, apalagi ia punya koneksi kuat.

    Namun, proyek ini sempat tertunda lantaran kendala dana. Untungnya, semangat tinggi dan kolaborasi dengan berbagai pihak membuat pembangunan terus berjalan hingga akhirnya selesai pada 1993.

    1996-1997

    Tahun 1996-1997 adalah puncak kejayaan Sirkuit Sentul. Sirkuit ini jadi tuan rumah GP 500 (sekarang MotoGP) untuk pertama dan terakhir kali di Indonesia.

    Pada 1996, Michael Doohan dari Australia menang di kelas 500cc, sementara Valentino Rossi mencuri perhatian dengan kemenangan di kelas 125cc pada 1997. Event ini membawa suasana internasional ke Sentul, meski terbatasnya fasilitas membuat MotoGP tak kembali lagi setelah dua musim.

    Sejak 2000-an

    Era 2000-an, Sirkuit Sentul mulai lebih banyak fokus ke event balap regional dan nasional. Meski sempat kehilangan MotoGP, Sentul tetap aktif menggelar ajang seperti Asia Road Racing Campionship (ARRC) dam Kejuaraan Nasional Balap Motor.

    Selain itu, fasilitasnya juga dimanfaatkan untuk acara komunitas otomotif, pelatihan balap, dan track day. Walau skalanya lebih kecil, sirkuit ini tetap jadi pusat pembibitan pembalap muda Indonesia, tidak terkecuali yang sukses berlaga di ajang internasional.

    2006-2007

    Tahun 2006-2007, Sirkuit Sentul jadi tuan rumah A1 Grand Prix, ajang balapan mobil internasional bergengsi. Seri ini mengusung konsep unik, di mana setiap negara diwakili tim nasional, semacam “Piala Dunia Balap”.

    Balapan berlangsung dua kali, Februari 2006 dan Desember 2007. Pada musim pertama, pembalap Prancis dan Kanada mendominasi, sedangkan Australia berjaya di musim kedua.

    Kendati bukan Formula 1, kehadiran A1 GP membuktikan Sentul masih menarik perhatian dunia balap.

    Sirkuit Sentul, yang dibangun pada 1986, telah menjadi saksi perjalanan balap Indonesia, dari MotoGP hingga A1 Grand Prix. Sekalipun sekarang lebih sering menggelar ajang regional, Sentul masih jadi landmark penting bagi dunia motorsport Indonesia.

    Tertarik menambah koleksi otomotif? Yuk, cari mobil atau motor impianmu di OLX!

    Populer
    Reka Harnis
    Reka Harnis
    Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
    Berita Terkait