Mode dry AC ternyata bisa bikin kamu hemat pengeluaran! Ini alasannya.
News.OLX – Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) punya beberapa pilihan mode yang umum, seperti mode cool, kipas (fan), turbo, auto, juga mode dry AC.
Nah, yang biasanya banyak dipilih pengguna AC adalah mode cool, karena memberikan efek dingin yang sedang dalam waktu yang panjang.
Tapi, ternyata mode dry AC juga bagus nih katanya jika digunakan harian. Penasaran apa itu mode dry AC? Itu loh, mode yang simbolnya menggunakan tetesan air. Berikut ini penjelasan singkatnya.
Jika kamu memperhatikan remote AC-mu, coba cek ke tombol mode. Pencet tombol tersebut hingga kamu mendapatkan simbol ‘tetesan air’. Banyak yang tak paham dengan simbol ini atau mode dry AC. Padahal mode ini baik sekali digunakan di musim penghujan seperti ini.
Manfaat mode dry AC
Untuk memperjelasnya, ini manfaat dari mode dry AC:
1. Sebagai dehumidifier
Fungsi utama dari mode dry AC adalah sebagai dehumidifier atau mengurangi kelembaban udara.
Seperti diketahui, memasuki musim hujan seperti sekarang ini, udara di rumah jadi lebih lembab. Nah, fungsi mode dry AC pas sekali jika diaplikasikan dalam kondisi ruangan yang kelembaban udaranya sangat tinggi.
Dengan mode ini, ruangan akan terjaga kelembabannya, tetap terasa sejuk tapi juga tetap kering. Selain itu juga meminimalisir pertumbuhan jamur di dinding, tungau, debu, dan atau lumut. Dijamin, udara dalam ruangan jadi lebih sehat.
2. Lebih hemat listrik
Iya, benar, mengganti mode menjadi mode dry pada AC berperan dalam menurunkan daya listrik selama AC menyala. Kok, bisa?
Saat dinyalakan, mode dry AC bekerja di suhu 25-26 derajat Celcius. Dengan kata lain, kompresor dan kipas AC bekerja lebih ringan dan tegangan listrik yang diperlukan juga rendah.
Beda ketika kamu memasang mode cool, otomatis suhunya berada di bawah 25 derajat Celcius, sehingga kompresor dan kipas AC bekerja lebih keras serta memerlukan daya listrik yang lebih tinggi juga.
3. Komponen AC jadi lebih awet
Ketika komponen AC seperti kompresor dan kipas bekerja lebih rendah, maka secara otomatis komponen-komponen tersebut kondisi juga jadi lebih awet. Ini sama saja mengurangi biaya perawatan atau perbaikan, bukan?
4. Lebih ramah lingkungan
Oleh karena mode dry AC berperan sebagai dehumidifier maka secara tidak langsung juga lebih ramah lingkungan. Mengapa? Karena jejak karbon yang dihasilkan dari pemakaian daya listrik lebih rendah. Berbanding terbalik ketika kamu menggunakan mode cool di mana konsumsi listriknya lebih tinggi dan jejak karbon yang dihasilkan ke udara juga lebih banyak.
Durasi penggunaan AC
Berapa lama waktu yang disarankan dalam penggunaan AC? Melansir Kompas, pada cuaca panas, rata-rata AC baik digunakan antara 12-16 jam sehari –bisa 20 jam sehari jika cuaca panas ekstrem.
Tenang, durasi penggunaan yang lama tidak berarti kompresor AC berjalan sepanjang waktu. Jika kamu menggunakan AC non-inverter, kompresor AC akan on-off sesuai suhu ruangan yang diinginkan. Sedangkan untuk AC window dan AC split, AC bisa beroperasi antara 16-19 jam sehari.
Kompresor AC mengonsumsi 90-95 persen daya listrik untuk seluruh sistem AC. Jika ukuran ruangan sesuai dengan kapasitas AC, maka daya yang digunakan kompresor hanya sekitar 70-80 persen saja (musim panas sedang). Tapi jika cuaca di luar terlalu panas, kompresor tentunya mengambil daya lebih tinggi lagi, antara 90-100 persen.
Untuk mengurangi biaya pemakaian listrik, ada baiknya kamu menyalakan AC hanya saat diperlukan saja. Selain biaya listrik yang tinggi, penggunaan AC terus menerus juga bisa membuat AC rentan rusak (mengurangi masa pakai), filter unit (di dalam dan luar) harus lebih sering dibersihkan, dan menurunkan cara kerja kondesor.
Jadi, jika kamu ingin mengurangi biaya penggunaan listrik di rumah, mengubah mode AC menjadi mode dry AC bisa jadi salah satu cara jitu, nih.
Yuk, dapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya di OLX Member of ASTRA. Selain itu, kamu juga cari mobil dan motor bekas impianmu dengan mengakses OLX melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store dan App Store.