Pemerintah telah menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan Solar sebesar Rp 6.800 per liter.
Di tengah kepanikan masyarakat akan kenaikan harga ini, ada kabar yang menyedot perhatian, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) VIVO ternyata menjual BBM dengan harga Rp 8.900 per liter dengan nama Revvo 89.
Artinya, harga Revvo 89 lebih murah dari Pertalite. Hal ini pula yang membuat SPBU diserbu pemilik kendaraan karena harganya lebih murah.
Akan tetapi, penetapan harga Revvo 89 ternyata tak berlangsung lama. Sebab hingga saat ini BBM tersebut sudah dibanderol Rp 10.900 per liter.
Sempat diduga, latahnya VIVO menaikan harga karena ada desakan pemerintah yang melarang harga BBM tidak boleh lebih murah dari milik plat merah.
Tak Ada Intervensi soal harga BBM

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa pemerintah tidak melakukan intervensi terhadap penetapan harga Jenis Bahan Bakar Minyak Umum (JBU). Dalam hal ini termasuk Jenis Bahan Bakar Umum yang dijual oleh Badan Usaha PT. Vivo Energy Indonesia.
Namun begitu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Jakarta, membantahnya.
“Menteri ESDM menetapkan Harga Jual Eceran (HJE) Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan. Sedangkan HJE Jenis BBM Umum dihitung dan ditetapkan oleh Badan Usaha,” jelas Dirjen Migas.
Dalam upaya pengendalian harga di konsumen, Pemerintah menetapkan formula Batas Atas, di mana harga BBM mengacu kepada harga acuan pasar MOPS/Argus dan biaya distribusi dengan margin Badan Usaha maksimal 10%, seperti yang ditetapkan dalam Kepmen ESDM No 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
“Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah akan menegur Badan Usaha apabila menjual BBM melebihi Batas Atas. Penetapan harga jual di SPBU saat ini merupakan kebijakan Badan Usaha yang dilaporkan ke Menteri cq. Dirjen Migas. Sehingga tidak benar Pemerintah meminta Badan Usaha untuk menaikkan harga,” jelas Dirjen Migas.
Apa itu Revvo 89?

Pasca kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar, dari pantauan kami SPBU VIVO mengalami imbas positif. Dimana SPBU dengan warna biru itu mulai ramai pengendara yang ingin mengisi BBM.
Namun begitu, ternyata masih ada yang tidak mengetahui mengapa Revvo 89 bisa sempat lebih murah. Kalaupun harganya sudah naik seperti sekarang, ternyata selisihnya tak terlalu berbeda jauh.
Ya, jika melihat kadar Research Octane Number (RON) Revvo 89 ternyata hanya satu tingkat di bawah Pertalite yang memiliki RON 90.
Nah, pada dasarnya RON yang lebih tinggi kualitasnya lebih bagus, khususnya saat melakukan proses pembakaran pada ruang mesin.
Sama seperti halnya Pertama yang memiliki RON 92, dimana kualitas bahan bakar ini lebih baik dibandingkan Pertalite.
Adapun kabar menyebutkan, bahwa keberadaan BBM jenis Revvo 98 yang dijual VIVO dengan harga murah, ternyata strategi untuk menghabiskan stock atau tak dijual lagi, setidaknya hingga akhir tahun.
Adapun selain Revvo 98, VIVO juga menjual beberapa jenis BBM lainnya, seperti Revvo 92 dijual Rp 15.400 per liter dan Revvo 95 dibanderol Rp 16.100 per liter.
OLXers mau cari mobil bekas berkualitas bisa lihat di OLX Autos.