Ini lima perbedaan Smart TV dan Android TV, mulai dari sistem operasi hingga navigasi.
Di era digital seperti sekarang, banyak orang beralih ke Smart TV dan Android TV untuk menikmati tontonan apa pun dengan cara yang lebih interaktif. Namun, apa sebenarnya perbedaan Smart TV dan Android TV? Yuk, simak penjelasan berikut biar kamu tidak salah beli.
Ini 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV, Jangan Sampai Keliru!
Ada sejumlah perbedaan Smart TV dan Android TV yang cukup menonjol:
1. Sistem Operasi
Pada dasarnya, perbedaan Smart TV dan Android TV yang paling utama terletak pada sistem operasi yang dipakai.
Secara umum, Smart TV merujuk pada televisi yang dapat terhubung ke internet dan menyediakan berbagai fitur pintar seperti akses ke layanan streaming. Jadi, semua TV dengan koneksi internet, termasuk Android TV, bisa dianggap sebagai Smart TV.
Namun, yang bikin Android TV berbeda adalah penggunaan sistem operasi Android, yang membuka akses ke ribuan aplikasi melalui Google Play Store. Di sisi lain, banyak merek Smart TV lain memiliki sistem operasi sendiri, seperti Tizen pada TV Samsung atau WebOS di LG.
2. Ketersediaan Aplikasi
Perbedaan Smart TV dan Android TV yang kedua adalah ketersediaan aplikasi yang bisa kamu akses.
Android TV menawarkan akses langsung ke Google Play Store, di mana kamu bisa download berbagai aplikasi, persis seperti di HP Android.
Sebaliknya, Smart TV dengan sistem operasi seperti Tizen atau WebOS sering kali cuma menyediakan aplikasi-aplikasi basic, seperti YouTube dan satu aplikasi streaming lain. Karena sistem operasinya tidak terhubung dengan Google Play Store, pilihan aplikasi yang tersedia jadi jauh lebih terbatas ketimbang Android TV.
3. Fitur Screencasting
Screencasting menjadi perbedaan Smart TV dan Android TV lainnya yang cukup krusial.
Android TV dilengkapi fitur Chromecast bawaan yang terintegrasi dengan baik. Jadi, pengguna bisa menampilkan layar HP Android ke TV tanpa repot. Selain itu, Chromecast juga punya mode full screen dengan kualitas visual dan audio yang bagus.
Sebaliknya, Smart TV non Android cuma support untuk screen mirroring standar. Penyambungan perangkatnya juga cenderung lebih rumit. Di samping itu, konten yang ditampilkan di layar TV tak jarang tampak kurang jernih.
4. Voice Assistant
Perbedaan Smart TV dan Android TV yang berikutnya adalah support asisten suara.
Google Assistant tersemat di semua Android TV. Dengan begitu, pengguna jarang perlu mengetik kalau mau mencari sesuatu. Cukup gunakan perintah suara untuk menemukan konten, membuka aplikasi, atau bahkan mengontrol beberapa fungsi TV.
Di sisi lain, Smart TV bukan Android umumnya tidak memiliki fitur ini. Sebagai gantinya, TV jenis ini menyediakan keypad untuk mengetik dan mencari konten. Jika dibandingkan dengan menggunakan voice assistant, keypad ini boleh jadi kurang praktis dan memakan waktu.
5. Update
Kalau suatu saat sistem operasi Smart TV kamu sudah tidak bisa di-update lagi, kamu masih bisa memanfaatkan set-top box atau dongle. Dengan begini, kamu bisa menginstal operating system Android TV terbaru sekalipun sebelumnya menggunakan sistem operasi lain, seperti Tizen atau WebOS.
Hal yang sama juga berlaku untuk Android TV. Sayangnya, untuk TV yang berbasis Tizen atau WebOS, belum tersedia perangkat keras tambahan untuk update atau ganti sistem operasinya. Pasalnya, baik Tizen maupun WebOS adalah eksklusif milik masing-masing produsen TV.
6. Navigasi
Terlepas dari kelebihan-kelebihan Android TV di atas, dalam urusan navigasi, Smart TV nyatanya lebih unggul.
Ya, Smart TV lebih gampang digunakan karena antarmukanya lebih sederhana. Nah, kamu tidak perlu familiar dengan ekosistem Android untuk bisa mengoperasikan Smart TV.
Melihat lima perbedaan Smart TV dan Android TV di atas, bisa diambil kesimpulan jika peruntukan kedua televisi ini jelas berbeda. Kalau kamu mau pengalaman menonton yang lebih kaya dan interaktif, sebaiknya pilih Android TV. Sedangkan Smart TV sudah cukup untuk kebutuhan hiburan dasar.
