Lampu jadi salah satu persyaratan teknis yang harus ada pada sebuah kendaraan bermotor. Hal ini karena lampu merupakan alat pencahayaan yang sangat berguna terlebih jika kita berkendara di malam hari.
Bahkan aturan ini tertuang langsung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Selain itu, soal pencahayaan pada kendaraan juga dicatat dalam Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Nah, bicara soal lampu mobil khususnya lampu utama, sejatinya fungsinya sangat vital apalagi saat berkendara dengan kondisi jalanan gelap. Bicara soal lampu utama atau headlamp, saat ini untuk lampu yang menjadi penerangan di depan mobil ada tiga jenis, yaitu Halogen, Light Emitting Diode (LED) dan High Intensity Discharge (HID).
Lantas dari ketiga jenis lampu di atas, mana yang lebih baik digunakan?
Melansir Car From Japan, lampu Halogen, LED dan HID, pada dasarnya baik digunakan namun ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Halogen
Lampu halogen merupakan lampu yang sudah cukup lama digunakan pabrikan otomotif pada sebuah kendaraan. Lampu Halogen faktanya memiliki warna cahaya kuning, dan dipercaya dapat menembus kabut dan hujan.
Hanya saja, meski tergolong murah, namun lampu Halogen dianggap lebih banyak menghasilkan panas sehingga membuat mika lampu menguning dan bisa disebut lebih cepat masa pakainya.
LED
Jenis lampu LED kini semakin ramai digunakan pada mobil-mobil terbaru seperti lampu utama, Daytime Running Light (DRL), stoplamp (lampu belakang), serta indikator pada instrumen dasbor.
Kelebihan LED cahaya yang dihasilkan lebih cukup terang, menarik dan terkesan modern, tidak membuat mika menjadi kuning, serta bisa disebut tergolong lebih tahan lama karena daya listriknya cukup kecil.
Hanya saja, lampu LED ada kekurangan yaitu kurang optimal pencahayaannya jika digunakan saat hujan, dan harganya tergolong mahal.
HID
Jenis lampu HID atau Xenon memang banyak dipakai mobil-mobil premium seperti BMW, Mercedes, dan Audi. Cahaya yang dihasilkan lampu HID lebih terang dan menyebar dari lampu Halogen, sehingga sangat cocok untuk berkendara saat malam hari.
Lampu HID juga punya daya tahan lebih lama, dan watt tidak terlalu tinggi sehingga cukup awet digunakan. Soal harga, lampu HID ini lebih murah dibandingkan lampu LED.
Hanya saja, kekurangan lampu HID ini dianggap cahayanya terlalu terang, sehingga di beberapa negara justru dilarang untuk dipakai. Cahaya warna putih juga dianggap kurang optimal jika berkendara saat turun hujan.
Perlu dicatat, jika ingin mengganti lampu LED atau HID maka butuh arus listrik statis atau searah seperti DC, agar lampu tidak cepat rusak, dan aki tidak jebol.