Ketahui kapan jadwal ganti oli motor dan indikator lainnya untuk memastikan kinerja pelumas ini maksimal.
JAKARTA – Karena punya tugas yang cukup berat, oli motor perlu rutin kamu ganti, supaya performa kendaraan tetap optimal. Namun, masih banyak pengendara yang bingung, mengenai jadwal ganti oli motor yang benar, mengingat pemakaian setiap orang berbeda-beda.
Nah, untuk membantu kamu menemukan jawaban yang pas, kami telah merangkumkan detailnya melalui artikel di bawah. Yuk, simak penjelasannya!
Waktu Terbaik untuk Ganti Oli Motor Kamu
Secara ideal, banyak yang menyarankan untuk pergantian oli motor adalah setiap empat ribu kilometer atau enam bulan sekali.
Kamu dapat memilih indikator yang mau dijadikan sebagai acuan ganti oli motor ini. Apabila sebelum mencapai enam bulan jarak tempuhnya telah menyentuh empat ribu kilometer, maka sebaiknya kamu segera mengganti olinya.
Begitu juga sebaliknya, di mana kondisi ini kerap terjadi pada kendaraan yang tidak sering dikendarai. Jadi, walaupun jarak tempuhnya belum menyentuh empat ribu kilometer setelah enam bulan dari jadwal ganti oli sebelumnya, maka tetaplah untuk ganti olinya, ya.
Saran bagi kendaraan yang tidak rutin dipakai ini dilandasi oleh menurunnya kualitas oli seiring waktu berjalan. Lalu, saat penguapan di mesin yang dingin berpadu dengan oli, maka olinya juga akan alami kerusakan.
Selain itu, kamu juga dapat menggunakan buku panduan dari pabrikan motor terkait jadwal ganti oli.
Pertanda Kamu Harus Ganti Oli Motor
Selain memakai jarak tempuh dan durasi pemakaian, kamu juga bisa menjadikan beberapa tanda di bawah sebagai indikator untuk segera mengganti oli:
1. Suhu Mesin Motor Terlampau Tinggi
Ketika kondisi oli tidak bagus, maka daya hantar panas yang ia miliki akan terus alami pengurangan. Alhasil, penyebaran panas di mesin tidak merata dan kamu bisa langsung merasakannya melalui area mesin yang ada di dekat kaki.
2. Suara Mesin Motor Lebih Kasar
Suara mesin ini sering dijadikan indikator, karena lebih mudah untuk diidentifikasi. Penyebab masalah TOR ini adalah karena oli yang tidak berkualitas lagi, sehingga tidak mampu mengeluarkan daya lumas optimal. Ini pada akhirnya akan mengakibatkan terganggunya gir transmisi motor.
Lalu, daya lumas yang tidak bagus ini pun akan membuat suara mesin motor terdengar berat dan kasar ketika kamu oper gigi atau mengegas motor tersebut.
3. Oli Lebih Encer dan Berwarna Hitam Pekat
Oli yang dalam keadaan baru pada umumnya punya warna biru atau cokelat dan konsistensinya pekat. Kemudian, seiring berjalannya waktu, oli ini akan mengalami perubahan warna ketika terpapar panas dan kerak selama pembakaran mesin.
Semakin lama dipakai, maka warna oli ini pun akan semakin menggelap. Ini menjadi pertanda bahwa kualitas oli sudah menurun dalam pelumasan. Jika kamu biarkan terus, mesin motor berisiko besar alami keausan.
4. Berkurangnya Volume Oli
Ketika mengecek warna oli, kamu juga akan menyadari bahwa volumenya juga sudah berkurang. Di mana, untuk kendaraan dengan kapasitas 150 CC, volume oli standarnya adalah sekitar satu liter.
Apabila terlihat pengurangan volume yang drastis, maka silakan lakukan pengecekan kebocoran sekaligus ganti oli motor kamu dengan yang baru.
5. Konsumsi BBM yang Berlebihan
Ketika oli sudah tidak bekerja maksimal, efek samping lainnya adalah tidak normalnya penggunaan BBM oleh motor.
Kamu bisa memindai fenomena ini dengan mengecek setiap mengisi BBM. Jika ternyata BBM berkurang pesat tanpa ada alasan khusus, maka bisa jadi ada masalah pada olinya.
Nah, dengan informasi tentang jadwal ganti oli motor di atas, kamu bisa cek kondisi motor dan lakukan tindakan yang tepat jika dibutuhkan. Lalu, bagi kamu yang tertarik mencari motor bekas untuk mobilitas, coba cek OLX, ya. Ingat, di mana pun kamu, di OLX selalu ada! (RK/Z)