Mazda RX-7 terkencang ada pada generasi ketiga, mengaplikasikan mesin rotary twin-turbocharged 13B dengan 255 hp.
News.OLX – Mazda RX-7 merupakan sedan kompak dari Jepang dengan harga merakyat dan berhasil mencengangkan dunia dengan keganasan mesin wankel rotary sebagai ciri khasnya.
Mesin rotary yang dipakai Mazda RX-7 memiliki beberapa keunggulan dibanding mesin piston. Mulai dari konstruksi yang lebih ringkas, dan ringan. Selain itu mesin ini bisa menghasilkan tenaga lebih besar dibanding jenis mesin lainnya yang seukuran.
Kekurangan mesin rotary pada Mazda RX-7 hanya kalah di sektor kualitas emisi. Kadar emisi mesin ini cukup tinggi karena untuk pelumasan bagian rotor mesin Rotary masih mengandalkan pelumas yang disemprotkan langsung ke ruang mesin atau ke saluran inlet. Mirip-mirip proses pembakaran pada mesin 2 tak.
Karena hal tersebut lah mesin tersebut tidak lagi diproduksi. Lebih lengkap, berikut perjalanan Mazda RX-7
Generasi pertama Mazda RX-7
Generasi pertama Mazda RX-7 SA/FB diluncurkan pada tahun 1978. Pada awalnya, dikenal sebagai “SA,” model ini mengalami beberapa perubahan sebelum diberi kode ulang menjadi “FB.”
Awal mesin rotary yang digunakan RX 7 berkapasitas 1.2 liter “12A” menghasilkan 100 hp dan memiliki pusat gravitasi yang rendah.
Pada tahun 1984, model ini ditingkatkan dengan interior yang lebih komprehensif dan menggunakan mesin rotary 1.3 liter injeksi berkapasitas 135 hp.
Generasi kedua Mazda RX-7
Generasi kedua Mazda RX-7 FC hadir pada tahun 1986. Mobil ini lebih besar dan lebih berat dari pendahulunya. Mazda Rx 7 gen 2 menggunakan mesin rotary berkapasitas 1.300 cc yang direvisi menghasilkan 146 hp, dan beberapa model bahkan dilengkapi dengan power steering elektrik dan suspensi independen penyangga adaptif.
Selanjutnya Mazda RX-7 Turbo II hadir pada tahun 1987 dan menawarkan tenaga 182 hp, sementara versi konvertibel debut di tahun 1988.
Generasi ketiga
Generasi ketiga Mazda RX-7 (FD), diluncurkan pada tahun 1993 dengan meninggalkan konsep aslinya yang kini berevolusi menjadi sebuah sportscar mewah.
Selain itu, ubahan desain yang dilakukan RX-7 FD cukup signifikan dibanding dua pendahulunya, di mana pada generasi ini desainnya lebih aerodinamis dan cantik.
Beralih ke performa, mobil ini dilengkapi dengan mesin 13B-REW 1.308 cc twin–rotor, mesin yang yang sama dengan yang dipakai pada generasi kedua. Hanya saja, pada generasi ini, Mazda memperkenalkan sistem sequential turbo, yang mana keduanya aktif di putaran mesin berbeda.
Turbo pertama mulai beroperasi di putaran mesin 1.800 rpm dengan menghasilkan turbo boost 10 psi, masuk ke putaran atas, kerja turbo pertama digantikan turbo kedua yang memberi boost 8 psi mulai 4.500rpm.
Sistem twin–turbo ini berjalan sangat halus sehingga menghasilkan penyaluran tenaga dan torsi yang konsisten dari putaran mesin bawah hingga atas.
Tenaga yang dihasilkan juga mengalami lonjakan yang signifikan, di mana RX-7 FD versi awal (series 6) menghasilkan 252 HP dan 294 Nm, dan terus meningkat sampai 276 HP dan 313 Nm saat mobil berhenti diproduksi tahun 2002.
Berkat desain yang cantik yang dipadukan dengan tenaga mesin yang sangat mumpuni, Mazda RX-7 FD jadi posterboy dari mobil performa Jepang yang booming di tahun 1990-an, termasuk Toyota Supra MK4 dan Skyline GT-R R33-R34, sampai Honda NSX yang kini dianggap sebagai sportscar ikonik Jepang tahun 1990-an.
Selama 24 tahun diproduksi antara 1978-2002 dengan tiga generasi berbeda, Mazda RX-7 total diproduksi sebanyak 471.018 unit. Berawal dari sportscar murah pesaing Lotus Elan, RX-7 berevolusi menjadi salah satu sportscar ikonik Jepang yang melegenda dengan mesin rotary-nya.
Selain informasi di atas, kamu bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar otomotif di OLX Member of ASTRA. Kamu juga cari mobil bekas impianmu dengan mengakses OLX melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.
